Surabaya, SeputarMalang.Com – Jawa Timur Fair (Jatim Fair) yang mempertemukan produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi daya tarik nasional. Bahkan, pemerintah pusat turut langsung melihat geliat ekonomi UMKM di Jatim.
Hal tersebut terlihat pada saat Dr. H. Soekarwo Gubernur Jawa Timur memimpin peninjauan yang dihadiri tiga menteri Kabinet Kerja diantaranya yakni Enggariasto Lukita Menteri Perdagangan RI, AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM dan Amran Sulaiman Menteri Pertanian di Jatim Fair Grand City, Surabaya, Jumat (7/10/2016) malam.
Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengatakan bahwa pelaksanaan Jatim Fair ini merupakan bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada UMKM. Selain itu, kegiatan ini juga akan memperkuat peluang pasar dalam negeri sekaligus mengoptimalkan perdagangan antar pulau.
Pakde Karwo mengatakan bahwa Pemprov Jatim akan bersinergi dengan Kementrian Perdagangan dalam membangun sistem perdagangan. Salah satu sistem perdagangan yang menjadi perhatian dan fokus dari Pemprov Jatim adalah logistik dan konektiviti antar daerah.
Adanya konektiviti antar daerah akan meringankan biaya perdagangan. Ia mengibaratkan, jika melakukan transaksi dagang dari Jatim ke daerah lain yang berisi muatan penuh pada saat berangkat harus dioptimalkan dengan mengisi muatan yang sama pada saat kembali. “Jadi pada saat kita seller dan barang dikirim kepada buyer kapal yang kembali harus mampu dioptimalkan. Jangan sampai, pada saat kembali setelah mengirim barang hanya berisi sekitar 25-50 persen. Kondisi ini menyebabkan harga mahal. Maka, jika proses kembalinya kapal jika bisa diisi sekitar 80 persen lebih akan bisa murah,” ungkap Pakde Karwo.
Enggariasto Lukito Menteri Perdagangan menyatakan kekagumannya atas pelaksanaan Jatim Fair ini. Menurut Enggariasto, kegiatan ini merupakan sesuatu yang luar biasa bahkan, kemaren misi dagang antar pulau dalam negeri antara Jatim dengan provinsi lainnya telah mencapai nilai transaksi Rp 617 milliar dalam kurun waktu tiga jam.
Perdagangan yang tersistem secara online, akan memotong mata rantai. Jadi produksi dari Maluku Utara misalnya bisa langsung ke Jatim untuk mencari bahan baku pengolahannya, tidak perlu dari daerah lain sehingga dapat menekan biaya produksi dan kompetitif. “Yang menarik dari kegiatan Jatim Fair ini adalah, adanya perhatian dari pemerintah kepada sektor UMKM. Bahkan, kami bersedia membantu UMKM dalam hal pengemasan (packaging) produk agar dapat berdaya saing,” ujar Enggariasto.
Senada dengan hal tersebut, Amran Sulaiman Menteri Pertanian menyambut baik pelaksanaan Jatim Fair yang memberikan tempat spesial bagi UKM. Kementrian Pertanian akan berupaya mendorong sektor pertanian di daerah Jatim. Bahkan, kementan akan berupaya meningkatkan kualitas produksi dengan menyiapkan pertanian secara organik.
AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM mengaku bahwa Jatim Fair 2016 ini merupakan kegiatan yang luas biasa. Pemprov Jatim memberikan tempat atau wadah bagi pelaku UKM.
Menurutnya, dengan mengenalkan produk UKM dan menghasilkan nilai tambah bisa berdampak positif bagi keberadaan UKM itu sendiri. Terkadang, supply dan demand nya tidak sesuai. Artinya, ketika permintaan tinggi terhadap barang tidak diimbangi dengan jumlah barang yang tersedia. “Dengan kegiatan ini, akan membangkitkan daya beli masyarakat khususnya kepada nilai tambah dan kualitas produk yang dimiliki oleh para pelaku usaha atau UKM di Jatim,” pungkas Puspayoga.