Surabaya, SeputarMalang.Com – Masyarakat diajak untuk menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Pasalnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan jaman, gaya hidup lifestyle dan pergaulan manusia menjadi cenderung kurang sehat. Demikian ajakan DR. H. Akhmad Sukardi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur.
“Lifestyle seperti jika tidak mengkonsumsi minuman beralkohol itu dibilang tidak modern. Atau karna ada tren hidung mancung, maka orang yang hidungnya pesek minta disuntik biar mancung, setelah disuntik karena bahannya kurang bagus malah kena kanker. Jelas ini berbahaya. Karena itu, mari kita bersama-sama menyukseskan GERMAS”
Hal itu disampaikan Sukardi saat Rapat Koordinasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (20/7/2017).
Sukardi mengatakan bahwa melalui GERMAS, masyarakat dibudayakan untuk hidup sehat dan mampu mengubah kebiasaan maupun lifestyle yang tidak sehat. GERMAS harus terus ditingkatkan karena pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan regulasi untuk hidup sehat.
Guna menyukseskan GERMAS, diperlukan keterlibatan aktif secara berkelanjutan oleh seluruh komponen, baik pemerintah pusat dan daerah, sektor nonpemerintah, dan masyarakat. “GERMAS mengamanatkan kepada seluruh jajaran dari mulai Menteri Kabinet Kerja sampai dengan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk menetapkan kebijakan dalam mewujudkan masyarakat hidup sehat” kata Sukardi.
“GERMAS dapat diwujudkan melalui peningkatan aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, peningkatan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat” lanjut Sukardi
Sukardi menambahkan, di bidang kesehatan, GERMAS diwujudkan dalam bentuk Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga, dalam hal ini dilakukan oleh Puskesmas. “Peran Puskesmas harus semakin aktif dan dioptimalkan, layanannya harus terstandar, serta baik pelayanan dalam dan luar gedung harus terpenuhi” ujar Sukardi.
Puskesmas diharapkan dapat mengutamakan kegiatan promotif dan preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Kemudian juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage, serta melakukan pendekatan siklus kehidupan
Peningkatan pelayanan Puskesmas di Jatim sendiri sudah jauh mengalami peningkatan, Sukardi menjelaskan, dulu puskesmas kondisinya kurang representative, seperti banyak lalatnya, dan toiletnya kurang bersih. Kondisi tersebut sudah jauh berbeda saat ini dimana Puskesmas kian menjadi andalan pemerintah dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Sekarang lalatnya sudah tidak ada, toiletnya juga bersih. Ini berkat kerja keras teman-teman dari Dinkes bersama kepala daerah yang peduli kesehatan. Jika di daerah anda Puskesmas-nya kurang bagus, silahkan studi tiru ke daerah lain yang Puskesmas-nya sudah bagus, seperti di Surabaya” tambah Sukardi.
Kohar Hari Santoso Kepala Dinkes Jatim, mengatakan bahwa Rakor ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas pelaksanaan pembangunan kesehatan di Jatim. Salah satunya, percepatan pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan di Jatim, tersampaikannya kebijakan daerah dalam menurunkan AKI/ AKB serta pelaksanaan GERMAS dan keluarga sehat. Serta tersosialisasinya strategi pelaksanaan GERMAS dan KS, pemenuhan dan peningkatan mutu Sumber Daya Keseahtan, dan Pemantapan Sistem Rujukan Rumah Sakit.”
“Rakor ini menjadi salah satu forum komunikasi dan informasi antar stakehohlder untuk optimalisasi dan peningkatan kontribusi berbagai sektor dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan di Jatim” katanya.
Tema yang diangkat dalam rakor ini adalah “Percepatan Penurunan AKI/ AKB melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Pendekatan Keluarga dan Penguatan Peran Rumah Sakit”. Rakor dihadiri oleh 147 orang terdiri dari Kepala Dinkes Kabupaten/kota se-Jatim, Direktur RSUD Provinsi dan kabupaten/ kota se-Jatim, UPT Pusat di Jatim, UPT Non Rumah Sakit Dinkes Jatim, dan seluruh struktural di lingkungan Dinkes Jatim.