Jakarta, SeputarMalang.Com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo kembali mendapat prestasi di tingkat nasional. Pakde Karwo, sapaan akrabnya tersebut memperoleh penghargaan bidang ketenagakerjaan sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh M. Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan Dr. H. Akhmad Sukardi MM kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur mewakili Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Soekarwo pada puncak acara Penganugrahan K3 Tahun 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, (19/7/2017) malam.
Selain kepada gubernur berprestasi dalam K3, penghargaan ini juga diberikan kepada perusahaan dan pemerhati K3 secara nasional. Ketegori yang diberikan pada tahun ini diantaranya Zero Accident, SMK3, Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja serta Pemerhati P2HIV/AIDS di tempat kerja.
Sementara itu, perusahaan di Jatim yang memperoleh penghargaan dengan kecelakaan nihil (zero accident) sebanyak 215 perusahaan. Kategori penghargaan dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) Jatim menempatkan 158 perusahaan. Sedangkan, penghargaan program pencegahan HIV-AIDS perusahaan di Jatim menempatkan 26 perusahaan. Ini mencatatkan jumlah perusahaan terbanyak provinsi yang memperoleh penghargaan.
Mengomentari penghargaan ini, Sukardi mengatakan bahwa diraihnya penghargaan ini sebagai prestasi antara pemerintah, industri dan pekerja. Selain itu, karena penerapan K3 yang dilaksanakan dengan baik serta komitmen antara pemerintah dan industri di Jatim.
Penghargaan Pembina K3 tahun 2017, menempatkan Jawa Timur pada urutan pertama. Selain Gubernur Jatim, terdapat 16 Gubernur yang juga mendapat penghargaan serupa diantaranya Sumatra Utara, DKI Jakarta, Kaltim dan Jabar. Juga Banten, Jateng, Sumatra Selatan serta Kalimantan Selatan. Selain itu, Sulawesi Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Riau, Nagroe Aceh Darussalam dan DI Yogyakarta juga berhasil mendapat penghargaan.
Hanif Dhakiri Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mendorong agar pemerintah daerah dan pengusaha untuk terus memperhatikan tentang keselamatan dan kesehatan terhadap pekerjanya.
“Allhamdulillah, jumlah kecelakaan nihil kerja (zerro accident) terus meningkat. Ini membuktikan komitmen dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sangat concern terhadap K3. Secara nasional, tahun ini diberikan kepada 901 perusahaan bedasarkan penilaian berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat,” terang politisi PKB ini.
Menurut Hanif, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia disebabkan oleh banyak hal. Salah satu faktornya dapat dilihat dari peran ketenagakerjaan dan sektor industri Indonesia dalam memperhatikan K3 bagi pekerjanya.
Ke depan, tantangan yang dihadapi bidang ketenagakerjaan adalah memperkuat kualitas SDM pekerja melalui pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional memberikan modal dan keterampilan kepada masyarakat agar bisa diterima di pasar kerja. “Dengan memperkuat pendidikan vokasional, masyarakat akan dipacu untuk dapat bersaing dan meningkatkan kemampuan diri,” tegas Hanif.
Penganugrahan K3 tahun 2017 ini meliputi penghargaan kecelakaan Nihil, penghargaan SMK3, penghargaan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja serta pembina K3 dan pemeduli P2HIV-AIDS di tempat kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker menyerahkan penghargaan kepada 901 kecelakaan nihil, 1220 perusahaan menerapkan SMK3, program pencegahan HIV-AIDS di 102 perusahaan. Sedangkan, penghargaan pembina K3 diberikan kepada 17 Gubernur dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja kepada PT Karyawan Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.