Malang, SeputarMalang.Com – Meninggalnya mahasiswa baru ITN (Institut Teknologi Nasional) Malang Angkatan 2013 jurusan Planologi mengadakan Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab dalam rangkaian orientasi mahasiswa baru (12/10/2013) harus diusut! Hal ini disuarakan oleh beberapa alumni yang komentar di tulisan-tulisan sebelumnya di SeputarMalang.Com.
“aku baca, Ospek Jurusan salah satu syarat kelulusan?? sya alumni ITN dan tdk pernah ikut Osjur, n punya Ijazah…, tapi Osjur tetap perlu, itu untuk mental teman2… namun bila sampai seperti ini, untuk apa itu dilaksanakan….karna sya alumni di ITN, sya tau disana banyak sekali Preman kampung yang mencoba mencari Gelar Sarjana…tapi emang dasarnya bodoh, kampus cuma dijadikan tempat nongkrong dan minum2an keras…parahnya lagi kalu udah ngumpul di pinggir jalan depan pagar Kampus I, udah gelap gak keliatan….. mungkin selanjutnya pihak kampus lebih selektif dalam menerima siswa, jadikan ITN sarangnya Pencari Ilmu, bukan pencari Bakat!!!!, dan kasus ini tidak akan pernah dapat terselesaikan, bila teman2 mahasiswa lainnya tidak bisa bersatu…yg saya tau (atau ini hanya cermin diri sya dulu swaktu kuliah di ITN) mahasiswa di ITN ada…tetapi tidak kompak, bila ada demo gk pernah kompak, pernah suatu waktu sya liat segelintir mahasiswa demo masalah Kenaikan biaya smestr dan SKS, dalam fikiran sya, unt apa demo sama ketetapan yg udah di buat….apalagi dengan masa yang terbatas seperti itu…..dan hasilnya sudah bisa di tebak!!!NOLLL…jadi saya harap seluruh mahasiswa yg ada di ITN menuntut bersama-sama demi si Almarhum, bilamana memang benar pemberitaan yang telah beredar ini benar adanya….pengakuan dari saksi benar adanya….apa salahnya semua bersatu, tidak melihat dia dari jurusan dan fakultas mana, bersatu untuk Keadilan……dan tetap dengan aksi damai….. “ demikian komentar Umar Faruq yang mengaku alumni ITN pada tulisan kami sebelumnya.

Tamrin, alumni Jurusan Elekton ITN angkatan 1996 mengatakan saya geram sekali dengan kelakuan senior-senior tersebut (red. Fendem), harus diusut biar terang benderang. “Hal ini kalau dibiarkan akan menjadi budaya yang buruk bagi kegiatan-kegiatan tersebut” ujarnya.
ITN sebagai institusi akademik akan terseret pada kasus premanisme ospek oleh oknum-oknum mahasiswa tersebut jika ITN sendiri tidak tega ungkap Tamrin kepada Tim SeputarMalang.Com.
Mahasiswa pun sudah bergerak, dari beberapa elemen mahasiswa di Malang melebur dalam AMAK (Aktivis Mahasiswa Anti Kekerasan), para aktivis juga sudah melaporkan kematian Fikri ke Polres Malang (11/12/13). “Laporan ini adalah upaya agar kasus ini diusut tuntas. Karena sudah dua bulan tidak ada tindakan hukum apapun,” pungkas Farid Ramadhani yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UB.