Kota Malang, SeputarMalang.Com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah awal penyusunan model KKN berbasis ekosistem desa wisata, Selasa (09/12/2025).
Kegiatan FGD berlangsung di Kantor Disparbud Kabupaten Malang yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Malang, Jalan Merdeka, Klojen, Kota Malang. Pertemuan ini menghadirkan jajaran akademisi dari LPPM Unira Malang dan Pimpinan Disparbud Kabupaten Malang, dengan tujuan menyinergikan hasil kajian akademik, potensi dan kebutuhan pengembangan desa wisata di Kabupaten Malang.

Drs. Firmando Hasiholan Matondang, M.M, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam memantik diskusi mengungkapkan besarnya potensi pariwisata di Kabupaten Malang, khususnya desa wisata.
“Setidakanya ada 177 titik potensi desa wisata dan yang masuk SK berdasarkan screening dan grading ada 83 titik desa wisata,” ungkap Mando, sapaan akrabnya.
Masih menurut Mando, pengembangan desa wisata di Kabupaten Malang harus berdasarkan modal karakter alam, budaya atau religi. Karena ketiga karakter ini menjadi kekuatan dan keunikan tersendiri.
Abdillah, Kepala LPPM Unira menyatakan bahwa melalui FGD ini, LPPM Unira dan Disparbud berharap dapat menghasilkan kerangka kolaborasi yang lebih terarah, mulai dari pemetaan potensi desa, penguatan SDM pariwisata lokal, hingga pengembangan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
“Inisiasi program KKN berbasis ekosistem desa wisata ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam menghubungkan mahasiswa dengan realitas lapangan, sekaligus memberikan dampak langsung bagi masyarakat desa wisata di Kabupaten Malang. Dengan kolaborasi lintas sektor tersebut, pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal diharapkan semakin kuat, inovatif, dan kompetitif” ungkap Abe sapaan akrabnya.
Sementara itu Ir. Budi Susilo Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Kabupaten menekankan terkait pendampingan SDM dan kelembagaan.
“Mendukung program pak Kadis (Disparbud) terkait agenda wisata terkait peta kawasan wisata dengan tampilan seni dan budaya, pendampingan SDM dan kelembagaan destinasi desa wisata oleh pihak kampus sangat dibutuh,” ungkap Budi.
Ditambahkan oleh Dr. A. Rofik Maulana, M.Pd, Wakil Rektor 4 Unira Malang, MoU Pemkab Malang dengan Unira Malang, perlu adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Disparbud dengan LPPM Unira Malang terkait kolaborasi dinas dengan LPPM Unira.
“PKS akan menjadi dasar kolaborasi yang berdampak dan berkelanjutan untuk tumbuh kembang dan kemajuan pariwisata di Kabupaten Malang,” pungkas Rofik.
Hadir pula dalam FGD ini, Dr. Ratna Fajarwati Meditama, Astrid Ika Paramitha, M.P., Almaida, MPd dan M. Fahrur Rozi, MEI. [aud]










