Surabaya, SeputarMalang.Com – Bertempat di Ruang Meeting WR. Soepratman Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, Kamis tanggal 11 Desember 2025, dilaksanakan diskusi membahas Ekosistem Inovasi Sepak Bola Jawa Timur. Diskusi tersebut langsung dipimipin oleh Dr. M. Hadi Wawan Guntoro, selaku Kepala Dispora Jatim. Serta dihadiri oleh Asep Kusdinar S.Hut., M.Hut. selaku Kepala Bakorwil III Jatim. Dihadiri oleh perwakilan para legenda sepak bola Jawa Timur dari Surabaya Raya dan Malang Raya.
Diskusi tersebut merupakan bentuk respon dari aspirasi para legenda sepak bola Jawa Timur, khususnya di wilayah Bakorwil III Jatim, yang selama ini dibina oleh Asep Kusdinar selaku Kepala Bakorwil III Jatim. Turut hadir dari Malang Legends diantaranya adalah Sulis Andri Asmawan, Tajudin, Eko Rabbani dan lainnya. Sedangkan dari Surabaya Legends ada Seger Sutrisno, Anang Ma’ruf, Usnadi, Jatmiko dan lainnya. Juga dihadiri oleh Manajemen Bledeg Biru Sportainment Jawa Timur.

Dalam diskusi tersebut dipaparkan beberapa agenda program kerja kolaborasi untuk membangun ekosistem inovasi sepak bola di Jawa Timur. Khususnya untuk menjadikan Para Legenda Sepak Bola Jawa Timur sebagai Inovator yang Konsisten dan Terstruktur Dalam Skala Ekosistem Sepak Bola Nasional. Program kerja tersebut diawali dengan penyelenggaraan event Turnamen Tendangan Penalti Piala Gubernur Jawa Timur. Yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2026, di Stadion Gajayana Kota Malang.
“Kita memang sedang fokus pada program kerja kolaborasi yang berupaya untuk memberdayakan purna atlit. Termasuk para legenda sepak bola di Jawa Timur. Apa usulan program kerja kolaborasi yang bisa kita kembangkan bersama?” Ungkap Dr. M. Hadi Wawan Guntoro, selaku Kepala Dispora Jatim dalam pembukaannya.
Hadi Wawan Guntoro juga menambahkan, bahwa Dispora Jatim memang harus membuka ruang-ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun ekosistem olahraga di Jawa Timur. Menurutnya, ada sekitar 65 cabang olahraga (cabor) yang menjadi perhatiannya. Sepak bola termasuk cabor yang banyak memperoleh perhatian, mulai dari pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah. Menurutnya, Jawa Timur adalah gudangnya bibit atlit olahraga bermutu. Termasuk bibit atlit sepak bola.
Sementara itu, Asep Kusdinar selaku Kepala Bakorwil III Jatim, menyampaikan bahwa sudah tiga tahun ini dirinya membina mantan pemain sepak bola di wilayahnya. Termasuk yang sangat intensif berkomunikasi adalah Malang Legends. Kesuksesan Charity Game Sepak Bola Para Legenda II di Stadion Gajayana Kota Malang, membuahkan inspirasi untuk membangun wadah ekonomi kreatif dan inovasi sepak bola di wilayah Bakorwil III Jatim. Salah satunya adalah rencana program kerja platform crowdfunding ekosistem inovasi sepak bola.
“Pemberdayaan para legenda sepak bola di Jawa Timur, harus dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, inovatif dan akuntabel. Professional dalam pengelolaannya. Termasuk melalui platform crowdfunding.” Ujar Asep Kusdinar dalam sambutannya.
Asep Kusdinar juga menyebutkan kesuksesannya dalam membangun platform ekosistem halal di wilayah Bakorwil III Jatim. Bisa dijadikan inspirasi untuk membangun platform crowdfunding ekosistem inovasi sepak bola di Jawa Timur. Harapannya, para pemain legenda di Jawa Timur bisa tetap berdaya, bekerja mandiri dan mengembangkan potensinya dalam ekosistem inovasi sepak bola di Jawa Timur.
Sementara itu, menurut Wahyu Eko Setiawan selaku Manajemen Persema Reborn dan Bledeg Biru Sportainment, menyampaikan bahwa aspirasi pemberdayaan para legenda sepak bola di Jawa Timur, yang mulai dibangun melalui platform crowdfunding, sudah mendapatkan banyak dukungan dari berbagai stakeholder olahraga sepak bola.
“Platform crowdfunding ini sudah mulai kita bangun. Semoga, pada bulan Mei 2026 nanti, saat Laga Charity Games Para Legenda Sepak Bola Jatim III, bisa dilaunching oleh Gubernur Jawa Timur.” Ungkap Wahyu Eko Setiawan, yang akrab disapa Sam WES.
Menurut Sam WES, keseluruhan program kerja kolaborasi dan target hasil strategisnya, dimulai dari penyelenggaraan Turnamen Tendangan Penalti Piala Gubernur Jawa Timur. Yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2026, di Stadion Gajayana Kota Malang. Harapannya, Dispora Jatim bisa menghimbau agar masing-masing daerah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur, bisa mengirimkan delegasi Tim Pemain Sepak Bola Legendaris untuk mengikuti Turnamen Tendangan Penalti Piala Gubernur Jawa Timur.
“Jika masing-masing daerah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur bisa mengirimkan minimal dua Tim untuk ikut Turnamen Tendangan Penalti ini, kita bisa membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi para legenda sepak bola se-Jawa Timur. Ini modal utama yang paling besar untuk membangun platform crowdfunding ekosistem inovasi sepak bola di Jawa Timur.” Pungkas Sam WES.









