SeputarMalang.Com, Kota Malang – Kelurahan Madyopuro di Kota Malang semakin memantapkan langkah dalam mempersiapkan Event Madyopuro Mangano yang akan dilaksanakan pada 4 hingga 10 April 2025. Pada Rabu malam, 19 Maret 2025, setelah Sholat Tarawih, diadakan rapat koordinasi dan konsolidasi yang melibatkan berbagai pihak untuk memperkuat persiapan acara ini. Rapat tersebut berlangsung di Ruko Bulan Terang Utama (BTU) Blok KR 36 RW 16 dan dihadiri oleh perwakilan 14 RW dari total 18 RW di Kelurahan Madyopuro, serta berbagai tokoh masyarakat Kota Malang.
Dalam kesempatan itu, Novi Achmad, Ketua Paguyuban RW Kelurahan Madyopuro, mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar warga dalam memajukan kawasan Madyopuro sebagai wajah baru Kota Malang. Ia berharap Event Madyopuro Mangano tidak hanya menjadi ajang kebersamaan bagi warga Madyopuro, tetapi juga sebagai titik tolak pembangunan kawasan ini sebagai serambi depan atau pintu masuk utama Kota Malang. “Sinergi dan kolaborasi, harus terus kita kembangkan bersama untuk membangun Kawasan Madyopuro Mangano sebagai Serambi Depan atau Wajah Baru Pintu Masuk Kota Malang,” ujarnya.
Matnadir, Sekretaris Panitia Pelaksana, menegaskan bahwa solidaritas antar warga adalah kunci kesuksesan acara ini. Ia menambahkan bahwa meski panitia hanya membuka jalan dan membangun jaringan kerjasama, partisipasi aktif warga Madyopuro sangat dibutuhkan, baik dalam bidang kuliner, seni, maupun pariwisata. “Panitia pelaksana Event Madyopuro Mangano hanya membuka jalan. Sekaligus membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak. Yang mengisi dan berperan aktif selanjutnya adalah warga Madyopuro yang diutamakan,” kata Matnadir.
Siswantoro, tokoh inovator pariwisata Kota Malang, menambahkan bahwa keberhasilan Event Madyopuro Mangano harus berlandaskan prinsip “Dari Warga, Oleh Warga, dan Untuk Warga.” Sebagai contoh, dari 111 tenda yang disediakan untuk stand kuliner, 60 tenda diutamakan untuk warga Madyopuro, sementara sisanya diberikan kepada 57 kelurahan di seluruh Kota Malang. “Dari 111 tenda stand kuliner yang disediakan oleh panitia pelaksana, 60 tenda kita utamakan untuk warga Madyopuro,” ujarnya.
Nopi Andre, yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan sertifikasi halal bagi UMKM, menyatakan bahwa acara ini juga mendukung visi Kota Malang untuk mengembangkan kawasan wisata kuliner halal. Ia berharap ada kerjasama lebih lanjut dengan berbagai pihak dalam mendukung perkembangan kuliner halal cashless di Madyopuro. “Budaya Wisata Kuliner Halal Cashless ini menjadi visi dan misi, yang hendak kita kembangkan di Kawasan Madyopuro Mangano,” ungkap Nopi Andre.
Event Madyopuro Mangano bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga langkah konkret untuk menciptakan Madyopuro sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat di Kota Malang. Dengan semangat gotong royong, diharapkan kawasan ini akan menjadi contoh pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh Kota Malang.