Kota Malang, SeputarMalang.Com – RSUD Kota Malang yang terletak di Jalan Rajasa No. 27 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang resmi memiliki Masjid. Peresmian masjid yang diberi nama Abu Bakar Ar-Razi lagsung dilakukan oleh Drs. H. Sutiaji, Wali Kota Malang, Jumat (21/07/2023).
Skema pembangunan Masjid Abu Bakar Ar-Razi ini menarik, karena bentuk implementasi kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat. Pemerintah dalam hal ini adalah Pemerintah Kota Malang selaku pemilik lahan yang berada di area RSUD Kota Malang. Dan Masyarakat, terwakili oleh keluarga H. Tantowi Fadeli.
Ditemui tim SeputarMalang.Com disela-sela acara seremonial peresmian Masjid Ar-Razi, H. Tantowi Fadeli mengungkapkan bahwa berawal dari memang berkeinginan membangun masjid dan kesulitan mencari lahan dan di kompleks RSUD Kota Malang belum memiliki masjid.
“Alhamdulillah masjid ini Ini adalah suatu media bagi kita sekalian umat Islam disekitar kompleks RSUD, dokter, paramedis, pasisen dan keluarga bisa memanfaatkan. Khususnya untuk bisa sholat lima waktu di masjid ini dan semoga ini barokah manfaat dunia dan akhirat.” tutur sumringah Abah Tantowi sapaan akrabnya.
Sebelum seremonial peresmian Masjid Abu Bakar Ar-Razi yang lokasinya tepat di area depan RSUD Kota Malang, diadakan sholat Jumat dengan khatib oleh Drs. H. Sutiaji, Wali Kota Malang. Dan tentunya ini adalah sholat jumat pertama di tahun 1435 H, yang bertepatan tanggal 3 Muharam menurut kalender Hijriyah.

Sebagai rukun dari khutbah, sebagai khatib Sutiaji tak lupa menyampaikan pesan takwa. “Terus-menerus menguatkan untuk ketakwaan. Perintah dari Allah harus menjadi kebutuhan. Karena kita butuh petunjuk, maunah-Nya. Dan tentunya sebagai bentuk implementasi rasa syukur kita,” pesan takwa dari Sutiaji.
Masih menurut Sutiaji dalam khutbahnya, yaitu terkait manajemen waktu. Dimana dimensi waktu ada tiga, yaitu kemarin, sekarang dan esok.
“Ya ayyuhal ladzina amanut taquLlaha wal tandhur nafsun ma qaddamat lighod, wattaquLlah innAllaha khobirun bima ta’malun.” Demikian yang disampaikan oleh Sutiaji yang dikutip dari Surat Al Hasyr ayat 18.
Ayat tersebut, Allah menyapa orang-orang yang punya identitas ‘beriman dan bertaqwa’ agar ‘tandhur nafsun’ mengaca diri dari suatu hal yang telah dilakukan dengan ‘ma qaddamat lighod’, apa yang terjadi esok nanti. Lalu perintah Allah untuk bertaqwa dan Diapertegas sifatnya sebagai Yang Maha Mengetahui apa yang dilakukan hambaNya.
“Jadi intropeksi atas apa yang telah dilakukan (kemarin) yang akan berdampak pada dimensi waktu sekarang dan esok hari,” tutur Sutiaji.
Kembali ke dimensi waktu, hari kemarin dan hari ini serta hari esok. Dimensi ini harus menjadi perenungan bersama, bahan bertafakur untuk terus melakukan hal yang baik.
“Fungsi masjid untuk bertafakur. Setidaknya 1 kali dalam seminggu (red. Sholat Jumat). Masjid menjadi tempat bertafakur bagaimana langkah untuk berusaha terus menjadi lebih baik. Perilaku yang kemarin apa sesuai dengan pakta integristas bahwa Allah sebagai satu-satunya sesembahan”. tuturnya.
Sutiaji menyampaikan bahwa kali ini adalah tahun baru Hijriyah yang patokannya dari hijrahnya Nabi dan sahabat dari Makkah ke Madinah. Mari kobarkan semangat hijrah dari yg tidak baik menjadi baik. Dari yang baik menjadi lebih baik. Hijrah yang implementatif disemangati oleh tiga hal, yaitu: 1) kepercayaan suatu perintah; 2) Berstrategi; dan 3) meleburkan ego, menyatukan visi.