Surabaya, SeputarMalang.Com – Muslimat potensinya luar biasa seperti ‘gunung emas’, perjuangannya luar biasa dan kedudukannya strategis karena meletakkan konsep spiritual happines. Maka Pemerintah Provinsi Jatim bersama DPRD akan membuat kanal besar untuk menyiapkan pelayaran dalam meningkatkan produktivitasnya.
Hal itu diutarakan DR. H. Soekarwo pada Silaturrahim Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU, di Ruang Rapat Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Nomor 110 Surabaya, Minggu (9/10/2016)
Menurut politisi Partai Demokrat ini, silaturrahim ini sangat positif dan produktif. Pertama, ada potensi yang sudah membantu kehidupan masyarakat Jatim, salah satunya adalah fungsi dasarnya di bidang pembinaan spiritual dan kehidupan fisik. Kedua hal tersebut menjadi potensi yang luar biasa, tapi perlu ditingkatkan karena kebutuhan jaman terus meningkat. Karena menurut para ahli, negara bisa maju kalau basis kultural dan spiritual dikedepankan dalam proses pembangunan, dan Muslimat termasuk didalamnya.
“Maka, dalam ajang silaturrahim ini, saya bersama Ketua DPRD Provinsi Jatim Abd Halim Iskandar mengajak Muslimat dialog untuk menampung aspirasi dan merumuskan menjadi suatu program yang akan dilaksanakan di Kabupaten/ Kota se-Jatim. Dalam hal ini Pemprov Jatim menyiapkan dan dukungan dan kerja sama yang baik,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Siapapun orang yang memandang orang sebagai human resources (bagian dalam inti pembangunan), pemerintah harus melibatkan dalam proses perubahan, salah satunya peningkatan kesejahteraan. Muslimat mempunyai kultur kekhususan berbasis agama mensejahterakan bathin dan lahir, baik dan selamat. Padahal kesejahteraan lahir-pun juga harus diperjuangkan. Semua itu hanya bisa dilakukan dengan langkah konkrit. Fasilitasi dan Edukasi tanggung jawab pemerintah. Muslimat harus melakukan peningkatan pendidikan dan kesehatan. Karena SDM bagus jika kualitas pendidikan dan kesehatannya juga bagus,” kata Pakde Karwo.
Drs. H. Abdul Halim Iskandar Ketua DPRD Jatim mengatakan bahwa pertemuan silaturrahim ini untuk menyamakan persepsi, terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, serta keterlibatan didalamnya. Perencanaan bukan berdasarkan pada keinginan tapi pada kebutuhan. Permasalahan yang dihadapi karena tidak tahu persis masalahnya.
“Intinya persamaan persepsi, baru kemudian melangkah. Karena kalau persepsinya tidak sama, akan berbeda lagi pemahamannya, dan tindak lanjutnya juga akan berbeda. Ini yang penting,” tegas Halim.
Sementara Hj. Masruro Wachid, MSi Ketua PW Muslimat NU, mengatakan bahwa Muslimat fokus masalah ekonomi karena orang miskin mudah kufur pada Allah. Oleh karena itu hari ini kita ingin mengubah menjadi kegiatan yang implementatif. Muslimat ingin baik dan selamat untuk kepentingan umat dan masyarakat.
Setelah silaturrahim dengan Gubernur Jatim yang bertema “Meningkatkan ekonomi melalui partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan” dan dihadiri 150 ketua Cabang Muslimat NU Kabupaten/ Kota se-Jatim ini, nantinya akan membentuk forum Focus Grup Discussion (FGD), rencananya akan dimulai Desember mendatang. Hal ini sebagai upaya lebih melibatkan Muslimat dalam proses pembangunan berkelanjutan.