Sidoarjo, SeputarMalang.Com – Gus Ipul minta masjid-masjid di Jatim mempunyai standarisasi, mulai sound system, kebersihan, toilet, tempat wudhu, air mengalir, sajadah, taman di halaman masjid ditata supaya lebih menarik, selain itu juga dilengkapi fasilitas untuk difable, masyarakat berkebutuhan khusus.
Standarisasi dirasakan penting karena akhir-akhir ini orang sholat di masjid cederung meningkat, tidak hanya orang tua tapi juga anak muda. Semangat keberagaman muncul di tengah masyarakat. Ada semacam trend semangat anak muda beribadah ke masjid. Hal ini luar biasa, fenomena ini harus ditangkap dan difasilitasi dengan baik.
Maka dari itu, pengelolaan masjid harus lebih dikembangkan lagi, jadikan masjid sebagai pusat peradaban. Dewan Masjid Indonesia (DMI) programnya harus mendorong supaya pelayanan masjid terhadap jamaah terus ditingkatkan, karena tugasnya memfasilitasi orang-orang yang mau beribadah ke masjid.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang lebih akrab disapa Gus Ipul didepan pengurus DMI Kabupaten/ Kota se-Jatim, pada penutupan Rakerwil dan Halal Bihalal PW-DMI, di Hotel Utami Sidoarjo, Minggu (23/7/2017) sore.
Menurutnya, DMI Jatim didirikan, salah satu untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, saling belajar, saling berbagi, dan saling tolong menolong, supaya pelayanan masjid makin prima. Jadi, tidak hanya pemerintah dan perusahaan saja, masjid-pun pelayanannya juga harus prima.
Kalau perlu, kata Gus Ipul, untuk mendorong dan memotivasi pengelolaan masjid supaya berjalan dengan baik, tahun 2018 diadakan lomba tata kelola masjid yang diikuti Kabupaten/ Kota se-Jatim, pemenangnya, pengurus masjid akan diberangkatkan umroh.
Untuk pengembangan masjid, selain mendirikan koperasi dan pelayanan kesehatan, untuk memakmurkan masjid perlu mendirikan TPQ, majelis taklim, majelis dzikir. Sekarang yang sedang trend dikembangkan mini-market sesuai dengan kondisi masing-masing.
Gus Ipul juga minta masjid-masjid ikut mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba. sebelum khotbah jum’at. Selain itu pengurus DMI juga perlu mewaspadai radikalisme pandangan-pandangan yang membahayakan keamanan negara, serta kekerasan seksual terhadap anak yag terus meningkat.