Kabupaten Malang, SeputarMalang.Com – Jawa Timur bisa maju dan pembangunan bisa cepat berhasil, kalau kaum perempuan mau ikut terjun didalamnya. Untuk itu, Ibu-ibu Fatayat se-Kabupaten Malang ini hendaknya ikut serta dalam proses pembangunan.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul sapaan akrap Drs. H. Saifullah Yusuf Wagub Jatim saat menghadiri acara Halal Bihalal dan pelantikan PAC NU Fatayat dan PC Fatayat periode 2017 – 2021 se-Kabupaten Malang di Rest Area Desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo Malang, Sabtu (22/7/2017) sore.
Gus Ipul mengatakan bahwa kalau melihat tantangan kedepan dan agar pembangunan cepat berhasil, makanya perlu dan harus mengajak ibu-ibu fatayat ikut menangani dalam proses pembangunan. Kalau ibu-ibu ikut dalam menangani pembangunan ototmatis keluarga sehat dan lebih sejahtera.
“Tapi, saya patut bersyukur dan alhamdulillah pembangunan Jawa Timur sudah cukup bagus. Sebab, pertumbuhan perekonomian Jatim berada di atas rata-rata nasional. Begitu juga dengan pengangguran di Jatim jumlahnya berada di bawah jumlah rata-rata nasional. Namun, ironisnya ada satu masalah yang kruisial yaitu jumlah kemiskinan jawa Timur diatas rata-rata jumlah nasional,” tegas Gus Ipul.
Untuk itu, lanjutnya, dalam kesempatan yang baik ini saya minta ibu-ibu Fatayat ikut menangani masalah ini dan terjun langsung ke masyarakat untuk mendata siapa saja yang perlu dibantu sesuai dengan nama dan alamatnya yang jelas dimana (by name dan by adress). “ Coba ibu-ibu Fatayat berburu ke desa-desa untuk mendata berapa orang yang perlu dibantu karena kurang sejahtera. Kalau sudah mendapatkan tiga, lima ataupun 10, maka segera dilaporkan agar bisa dengan segera diketahui berapa jumlah warga yang kurang mampu/ miskin di Kabupaten Malang ini. Dengan cepat data terkumpul, maka langkah penanganannyapun akan segera diambil,” jelas Gus Ipul.
Selanjutnya Gus Ipul menambahkan, masalah yang harus segera diurus dan perlu dibantu adalah masalah pembangunan infratsruktur dasar yaitu rumah tidak layak huni. Sedang kreteria tidak layak huni itu antara lain rumah yang lantainya tanah dan tidak ada sarana air bersih serta dindingnya dari sesek atau bambu. Atau dinding bata / tembok namun sudah rapuh. Ditambah dengan tidak ada MCKnya, ini adalah masalah yang harus segera diselesaikan agar Jawa Timur bisa sejahtera.
Dulu sebelum maju mencalonkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 10 tahun yang lalu, saya dan Pakde Karwo dipercaya dan diberi amanah oleh para Kyai di Jatim untuk memimpin Jawa Timur dengan syarat pertama mengurangi maksiat dan yang kedua adalah Akidah dan agama diperkuat untuk mengiringi pendidikan formal di jatim.
Alhamdulillah selama 10 tahun mendampingi Pakde Karwo syarat yang pertama kami telah mampu melaksanakan yaitu dengan menutup semua tempat Lokalisasi yang ada di Jawa Timur. Yaitu sebanyak 47 Lokalisasi se-Jatim termasuk Lokalisasi yang ada di Surabaya dan terbesar se-Asia tengggara yakni Dolly.
Dan untuk syarat yang kedua, yaitu memperkuat Akidah dan agama untuk mengiringi pendidikan formal. Pemprov. Jatim setiap tahun telah mengalokasikan dana sebesar Rp 400 milyar lebih yang dikucurkan untuk pendidikan diniyah. Dengan tujuan memperkuat akhlak dan keimanan generasi mendatang, dengan harapan dimanapun mereka berada akan selalu ingat dengan Allah/Tuhannya dan tetap bisa berfikir intelektual.