Surabaya, SeputarMalang.Com – Untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Jatim,selain dikelola dengan benar, pengelola sebuah tempat wisata juga harus memperhatikan fasilitas umum yang diberikan. Sebagai contoh, pengelola harus membangun toilet dan tempat ibadah yang memadai dan bagus bagi pengunjung.
“Tujuannya adalah agar wisatawan nyaman saat berkunjung ketempat wisata,”Hal tersebut disampaikan Sekdaprov Jatim, Dr. Ir. Heru Tjahjono, MM pada acara Malam Anugerah Wisata Jawa Timur Tahun 2018 di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Senin (23/10/2018).
Dijelaskan, toilet yang bersih menjadi salah satu faktor wisatawan berkunjung. Apabila sebuah tempat wisata tidak menyediakan toilet yang bersih dan bagus akan menjadi pertimbangan bagi wisatawan. Selain itu, keberadaan tempat ibadah di sebuah tempat wisata memberikan rasa nyaman, karena wisatawan tidak akan khawatir apabila ingin beribadah. “Kedua hal tersebut menjadi salah satu fakto rmeningkatkan daya tarik sebuah tempat wisata agar diminati wisatawan,” ujarnya.
Sekdaprov Jatim juga mengajak agar para pemangku kebijakan untuk mengintegrasikan tempat wisata yang ingin ditawarkan kepada wisatawan. Integrasi yang dimaksud adalah sajian tempat wisata harus ada variasinya. Sebagai contoh di Kab. Pasuruan, wisatawan tujuannya kebanyakan ke Gunung Bromo, oleh sebab itu Pemda harus memikirkan integrasi wisata lainnya yang bisa ditawarkan setelah mengunjungi Gunung Bromo. “Paling tidak ada tawaran kepada wisatawan setelah mengunjungi Gunung Bromo ada tempat wisata lainnya, bisa dibawa ke kebun kentang ataupun tempat wisata yang tentunya bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekdaprov Jatim mengingatkan pentingnya komitmen dari semua pihak untuk membangun potensi wisata di Jatim. Tujuannya adalah parawisatawan baik lokal maupun mancanegara bisa senang mengunjungi Indonesia.“ Jatim semakin bagus dan layak dikunjungi wisatawan. Oleh sebab itu, kelola tempat wisata dengan baik agar jumlah kunjungan wisatawan meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Sunarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim, menuturkan bahwa pergerakan kunjungan wisatawan dunia sangat besar. Pada tahun 2017 kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 17 juta orang, untuk Jatim sekitar 690 ribu orang. Oleh sebab itu harus ada upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim. “Dengan diselenggarakannya Malam Anugerah Wisata Jawa Timur Tahun 2018 secara tidak langsung meningkatkan daya saing destinasi wisata. Selain itu juga mengukuhkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun tempat wisata,” ujarnya.
Kadisbudpar Jatim yakin, kedepan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya Jatim semakin meningkat karena beberapa keunggulan yang dimiliki. Diantaranya harga yang ditawarkan relatif murah, tersedianya sumber daya alam, adanya keterbukaan cara berfiki rmasyarakat, budaya yang beraneka ragam serta basis wisata yang lumayan banyak. ”Meskipun memiliki keunggulan, ada kelemahan diantaranya ketahanan lingkungan, kesehatan, kebersihan, layanan dan dukungan infrastruktur termasuk teknologi,” tambahnya.