Kota Malang, SeputarMalang.Com – Masjid Abu Bakar Ar-Razi yang berada di kompleks RSUD Kota Malang diresmikan oleh Drs. H. Sutiaji, Wali Kota Malang, Jumat (21/07/2023).
Masjid Abu Bakar Ar-Razi yang terletak di Jalan Rajasa No. 27 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini memiliki kapasitas jamaah sebanyak 500 orang. Sebuah kapaistas yang besar untuk ukuran sebuah masjid yang terletak di instansi Pemerintah yang dipimpin oleh dr. Rina Istarowati.
Seperti yang diberitakan sebelum di SeputarMalang.Com bahwa skema pembangunan Masjid Abu Bakar Ar-Razi ini menarik, karena bentuk implementasi kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat. Pemerintah dalam hal ini adalah Pemerintah Kota Malang selaku pemilik lahan yang berada di area RSUD Kota Malang. Dan Masyarakat, terwakili oleh keluarga H. Tantowi Fadeli.
Terkait penamaan masjid, sekilas merujuk kepada nama salah satu nama sahabat Nabi (Abu Bakar) dan nama ustad yang terkenal dalam kajian tasawuf (buya Ar-Razi). Namun bukanlah demikian. Abu Bakar Ar-Razi adalah nama ilmuwan Islam dibidang medis, mungkin publik lebih mengenal Ibnu Sina atau dunia barat mengenalnya Avicenna.
Kembali kepada Abu Bakar Ar-Razi, tokoh ilmuwan Islam bidang medis yang namanya memang kurang begitu akrab di telinga kita. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat. Semacam tabarukan, inilah yang melatari penamaan masjid megah di kompleks RSUD Kota Malang ini.
dr. Dicky Kurniawan T selaku perwakilan keluarga H. Tantowi Fadeli mengatakan bahwa masjid berdiri di atas tanah kurang lebih 225 atau 250-meter persegi dua lantai, mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa kok dinamakan Abu Bakar Ar-Razi.
“Perdebatan di internal kami terjadi, terkait piliha nama masjid. Apakah nama keluarga ataukah nama seseorang. Saat ini kita sering kali mendengar Ibnu Sina sebagai dokter muslim kebanggaan umat Islam,” ungkap Dokter Dicky sapaan akrabnya, yang juga berdinas di RSUD Kota Malang ini.
Dokter Dicky menjelaskan bahwa kita juga masih punya lagi sebetulnya ulama ilmuwan besar di dunia kedokteran yaitu adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi. Atau di istilahnya di barat disebut sebagai Rhazes.
“Banyak diantara kita tidak tahu, memang yang familiar adalah Ibnu Sina. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi yang dikenal dengan Abu Bakar Ar-Razi tertulis di perpustakaan fakultas kedokteran di Paris,” kata Dokter Dicky.
Dokter Dicky menambahkan bahwa kita sebagai umat Islam tidak merasa memiliki (Red. Abu Bakar Ar-Razi). Maka daripada itu Alangkah baiknya kita mengenang dan mengingatkan kepada generasi kita sekalian dan anak-anak kita adanya ilmuwan besar yang kita miliki dalam sejarah peradaban dunia kemudian.
Masih menurut Dokter Dicky, diketahui bahwasanya Rhazes banyak legasi dan temuan-temuannya. Misalnya, temuan membedakan antara campak dan cacar, menemukan asal-usul asam sulfur, alkohol, mortar tabung dunia farmasi.
Disampaikan, “Mewakili keluarga atas semua pihak yang telah membantu Pak Wasto, Dokter Husnul Muarif, bu Rina Istarowati dan semua pihak hingga diizinkannya pembangunan masjid ini oleh Pemkot Malang, Bapak Sutiaji. Kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.” Pungkasnya.
Dalam sambutannya, Drs. H. Sutiaji Wali Kota Malang menyampaikan terkait fungsi masjid sebagai tempat tafakur. Sebagai media dakwah dan pengembangan ekonomi.
“Masjid ya ini adalah media untuk dakwah dan sentra pengembangan ekonomi Masjid benar-benar memberikan gelaran yang keberkahan pada semuanya. Khususnya pada keluarga yang memberikan harta bendanya.’ Tukas Sutiaji.
Hadir dalam seremonial komunitas-komunitas pengajian dan takmir masjid. Termasuk takmir Masjid Cahyaning Ati Permata Jingga Kota Malang.
Rahmat Tsani Ketua Takmir Masjid Cahyaning Ati Permata Jingga Kota Malang mengungkapkan bahwa kami hadir bersama para teman-teman jamaah, komunitas bisnis, teman-teman di berbagai komunitas. Ini semua happy, senang melihat lagsung peresmian masjid yang luar biasa megah ini, semoga syiar dakwahnya juga demikian.
“Ini salah satu contoh yang memotivasi kami semua, kalau kita berbagai bisa dengan berbagai cara. Kalau memang belum mampu membangun ya dari yang kecil-kecil. Bisa me-support masjid yang sedang dibangun minimal keramiknya, besinya semennya atau apapun sehingga kita bisa ikut serta partisipasi dalam syiar membangun rumah Allah,” ungkap Gus Rahmat sapaan karibnya.
Turut hadir dalam peresmian ini adalah beberapa kepala dinas Kota Malang, Forkompimda, camat Kedungkang, Lurah Bumiayu, para pengusaha, komunitas rutinan donor darah dan masyarakat umum tumplek-blek merasakan kebahagian atas diresmikan Masjid Abu Bakar Ar-Razi. Berkah dunia akherat untuk kita semua. Aamiin.