Surabaya, SeputarMalang.Com – Dalam rangka memperkuat peluang pasar dalam negeri dan mengoptimalkan sektor perdagangan antar pulau dan provinsi, serta memperingati HUT Jatim ke-71, Pemprov Jatim melakukan misi dagang Jatim yang menghadirkan produk unggulan dari seluruh provinsi di Hotel Bumi, Surabaya , Kamis (6/10/2016).
Misi dagang yang dibuka oleh Dr. H. Soekarwo Gubernur Jatim, tersebut membuahkan hasil positif dengan meraup nilai transaksi yang sangat besar yakni Rp. 617.452.650.000,- dengan rincian membeli dari provinsi mitra sebesar Rp. 548.332.500.000.- dan menjual ke provinsi mitra sebesar Rp. 69.120.150.000,- dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam. Angka tersebut bisa bertambah lebih banyak jika digabungkan dengan transaksi yang dihasilkan pada acara Jatim Fair nanti malam.
Komoditi yang dibeli bahan baku penolong industri, rata-rata adalah komoditi sumber daya alam seperti kopra, kacang tanah, jahe merah, kayu merbau, sedangkan yang dikirim adalah beras dan bahan bangunan. Hal ini yang diharapkan Pakde Karwo bahwa Jatim tidak mengimpor barang bahan baku penolong dari luar negeri tapi justru memperoleh bahan baku tersebut dari provinsi lain.
Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, mendukung adanya misi dagang di setiap ada kesempatan baik dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya misi dagang peluang kerja sama perdagangan dan investasi akan meningkat. “Business forum merupakan kesempatan baik. Pemprov Jatim akan memberikan kredit suku bunga murah melalui Bank Jatim bagi pihak yang akan bertransaksi,” ujar Pakde Karwo.
Potensi transaksi perdagangan antar pulau yang dilakukan Jatim tiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 potensi transaksi perdagangan mencapai Rp. 463 triliun, dan meningkat pada tahun 2015 mencapai Rp. 804,578 triliun.”Pada Tahun 2015 surplus rp. 99,831 triliun. Oleh sebab itu, kita dorong untuk meningkatkan kerjasama dagang antar pulau di Indonesia,” jelas Pakde Karwo.
Pakde Karwo menjelaskan bahwa pelaku usaha harus mengoptimalkan perdagangan antar pulau. Karena, melalui perdagangan antar pulau akan memperkuat peluang pasar dalam negeri.Pihaknya memperkuat perdagangan pasar dalam negeri, yakni dengan membuat kantor perwakilan dagang (KPD) di 26 provinsi di Indonesia.
Pelaku usaha harus membawa produk unggulan yang bisa dijadikan komoditi. Jadi, bukan bahan baku yang dijual, akan tetapi diolah menjadi barang setengah jadi. Dengan demikian akan memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi pelaku usaha. Apabila bahan baku diolah menjadi setengah jadi nilainya akan meningkat kurang lebih 30 persen.
Sementara itu Direktur Oke Nurwan Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, memuji langkah yang dilakukan oleh Pakde Karwo yang mana memperkuat perdagangan dalam negeri agar bsia memenangkan pasar global. “hal tersebut merupakan bagian meningkatkan produktifitas rakyat dan mewujudkan kemandirian ekonomi di sektor ekonomi,” ucap Nurwan.