Kota Malang, SeputarMalang.Com – Drs. H. Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur minta kepala desa (Kades) untuk membangun dan mengembangkan pariwisata desa. Dengan adanya tempat wisata, maka warga bisa menjadikannya sebagai tempat berkumpul, refreshing, dan menciptakan kreatifitas. Sedangkan manfaat jangka panjangnya, lokasi wisata itu bisa menjadi penggerak ekonomi.
Hal itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat memberikan pengarahan pada Diklat Pengembangan Kapasitas SDM Kepala Desa Dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan Desa Yang Baik Tahun 2015 di kantor Bandiklat Pemprov Jatim, Jl. Kawi Malang. Selasa (4/3/2015).
Gus Ipul mengatakan bahwa Kades perlu membangun pariwisata di desa sebagai tempat berkumpul sekaligus melepas penat bagi warga. Contohnya, membangun taman yang indah, bersih, dan ada wahana permainan bagi anak-anak. “Disitu warga bisa ngobrol, bersenang-senang dengan keluarga, bertukar pikiran, dan lainnya. Jika warga senang, bukan tidak mungkin dari situ muncul ide-ide kreatif dari mereka untuk kemajuan desanya” kata Gus Ipul.
Selain itu, jika di desa ada tempat wisata, maka bisa dijadikan penggerak ekonomi bagi warga. Pasalnya, di era modern ini, masyarakat pasti membutuhkan tempat yang indah, nyaman, dan aman untuk refreshing. Hal ini bisa dijadikan peluang bisnis oleh Kades.
“Contohnya bisa kita lihat pada hari sabtu dan minggu. Jalanan ke Malang dan Batu pasti padat, lokasi-lokasi wisata di malang dan batu penuh. Jadi orang itu benar-benar butuh rekreasi dan pasti ingin rekreasi. Ini bisa dimanfaatkan dan dijadikan peluang oleh kades” kata Gus Ipul.
Agar pariwisata di desa bisa sukses, salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh kades adalah dengan memanfaatkan legenda untuk menarik animo masyarakat. “Seperti air terjun Jolotundo, itu mek bondo cerita yang mengisahkan siapa saja yang mandi disitu, maka dia akan awet muda. Legenda itu sukses membuat masyarakat berdatangan kesitu” kata Gus Ipul.
Strategi lainnya, yakni dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Ketika dana dari APBN untuk desa sudah turun, kades diharapkan menganggarkannya untuk membangun hardware maupun software TI, seperti seperangkat komputer, website, dan mempekerjakan orang yang mengerti TI guna mempromosikan pariwisata desa.
“Di era sekarang, website menjadi tools yang ampuh dalam mempromosikan apa saja, termasuk pariwisata. Jika desa sudah punya website sendiri, maka seluruh orang di dunia dapat mengaksesnya dan mengetahui informasi, potensi, objek wisata, sentra kerajinan, dan lain-lainnya. Ini akan menjadi magnet yang luar biasa bagi masyarakat untuk datang ke desa” tutur Gus Ipul.
“Di Indonesia, orang-orangnya sangat senang berwisata. Wong kuburan saja bisa dijadikan rekreasi dengan tingkat kunjungan yang tinggi. Jadi desa harus kreatif, manfaatkan legenda dan TI untuk menarik animo masyarakat. Jika sudah ramai dikunjungi, tentu akan menjadi penggerak ekonomi bagi warga desa” pungkas Gus Ipul.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Bandiklat Pemprov Jatim, Budi santosa mengatakan, diklat yang diikuti 240 kades se-Jatim itu bertujuan agar kades mampu menciptakan perubahan, inovasi, menjadi agen pembangunan, dan agen perubahan bagi desanya serta mempelajari straetgi untuk memproses dan mengoptimalkan infrastruktur dan ekonomi serta tata laksana di desa.