Surabaya, SeputarMalang.Com – Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur minta Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) untuk menyebarkan Islam Indonesia, yakni Islam dengan kultur Indonesia yang menggabungkan antara konsep spiritual dan kultural sehingga mampu membawa rahmat, kedamaian, dan kesejahteraan bagi umat (rahmatan lil alamin).
Permintaan itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat membuka Pelantikan Pengurus Wilayah IPHI Jatim periode 2014-2019 dan pembukaan Raker IPHI Indonesia tahun 2015 Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Sabtu (28/3/2015).
Pakde Karwo mengatakan bahwa Islam Indonesia atau Islam dengan kultur Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil Alamin. Ini karena didalamnya menggabungkan antara konsep spiritual dan kultural sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang ada di Indonesia.
Konsep spiritual ditunjukkan dengan ajaran dari para kiai dalam mengamalkan Al-Quran dan Hadist yang kemudian diaplikasikan secara positif dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan konsep kultural ditunjukkan dengan saling menghargai dan menghormati terhadap sesama pemeluk agama yang ada di Indonesia.
Karena itu, Islam Indonesia jauh lebih baik dan sesuai bagi umat daripada “Islam di Indonesia”. Islam di Indonesia adalah ajaran agama Islam di Indonesia yang membawa kultur dari negara lain. Padahal kultur tersebut belum tentu cocok dengan kultur umat Islam di Indonesia.
“Islam Indonesia lebih baik karena kulturnya sesuai dengan umat muslim di Indonesia, sudah ketemu dengan kebudayaan (akulturasi, red), sehingga nilai-nilainya lengkap. Jadi tugas IPHI adalah bersama dengan pemerintah untuk membuat Islam Indonesia agar semakin membawa rahmatan lil alamin bagi umat” kata Padke Karwo.
Tugas menyebarkan Islam Indonesia ini kian penting di era modern saat ini, pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir muncul berbagai macam gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam. Bahkan, beberapa Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk asal Jatim telah tertangkap pihak berwajib karena ditengarai bergabung dengan gerakan radikal tersebut.
“IPHI bisa berperan dalam membantu mengevaluasi paham-paham radikal yang masuk ke Indonesia, mengapa banyak anak muda yang bisa tertarik? Cari formula atau rumus yang tepat untuk mencegah penyebaran paham radikal. Saya yakin IPHI bisa karena anggota IPHI ini ada yang profesor, doktor, ahli agama, dan lainnya” tuturnya.
Senada dengan Pakde Karwo, Wakil Ketua Pengurus Pusat IPHI, H. Parni Hadi mengatakan, IPHI optimis dan siap mendukung pemerintah dalam menyebarkan Islam Indonesia. “IPHI adalah organisasi yang SDM-nya hebat, semua profesi ada, baik profesor, doktor, jurnalis, dan lainnya. Mari kita urun pikiran untuk menyebarkan Islam Indonesia” kata Pakde Karwo.
Senada dengan Parni Hadi, Ketua pengurus Wilayah IPHI Jatim, Ir. H. Chaerul Jaelani mengatakan, IPHI ini adalah oragnisasi besar dengan SDM yang luar biasa. Pasalnya, kepengurusannya ada di berbagai level mulai dari level pengurus pusat sampai tingkat kelurahan desa.
“Pengurus wilayah, cabang, ranting juga sangat banyak, mereka juga didampingi oleh istrinya yang tergabung dalam majelis taklim perempuan yang juga sampai tingkat kelurahan dan desa. Jadi IPHI jika dimaksimalkan akan memiliki peranan penting dalam menyebarkan Islam Indonesia” kata Pakde Karwo.
Ketua Panitia, Dr. Ir. Wahid Wahyudi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjabarkan program umum hasil Musyawarah wilayah IPHI ke-6 sesuai permasalahan di wilayah Jatim serta menyiapkan program-program prioritas yang akan dibawa dalam Muktamar IPHI Indonesia di Jakarta.
Raker yang mengangkat tema “Keteladanan Haji dan Kebangkitan Umat Menghadapi Tantangan Pembangunan Masyarakat dan Bangsa” ini diikuti oleh sekitar 350 orang yang terdiri dari Pengurus Pusat IPHI, Pengurus wilayah dan pengurus daerah se-Jatim dan majelis taklim perempuan pengurus daerah IPHI Indonesia kab.kota se-Jatim.