Kabupaten Malang, SeputarMalang.Com – Pondok pesantren An-Nur 2 al-Murtadlo berdiri pada 26 Agustus 1979. Pondok yang awalnya hanya berukuran 7 x 11 meter ini kini berubah menjelma menjadi sebuah pesantren indah dengan lahan yang kian meluas.
Cikal bakal berdirinya pesantren yang terletak di Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang ini bermula dari animo masyarakat yang begitu besar ingin menyekolahkan sekaligus memondokkan putra-putrinya di pondok pesantren An-Nur yang kala itu masih berdiri Annur 1 saja, sedangkan bangunan sudah mampu menampung santri-santri yang ada. Pondok pesantren yang sudah dikelilingi gedung-gedung, kamar dan fasilitas santri sudah tidak dimungkinkan untuk berkembang lagi. Dengan mencermati hal tersebut, KH. Anwar nur berinisiatif untuk melakukan pengembangan pondok pesantren selanjutnya. KH. Anwar nur mendengar bahwa ada sebidang tanah di daerah Krebet Senggrong dengan luas kurang lebih enam ratus meter arah selatan dari pondok An-Nur 1 akan dijual. Beliau sendiri yang menilai bahwa tanah tersebut adalah tempat yang paling baik untuk pengembangan pesantren. Lokasinya ada di sebelah selatan sungai manten.
Sejatinya kontur tanah yang akan digunakan sebagai pengembangan ini kurang memadai dalam syarat pembangunan. Karena tanah tersebut selalu tergenangi oleh air dan jarang kering. Tetapi, KH. Anwar nur sudah meminta petunjuk perihal tanah tersebut.
Selain itu harga tanah yang hendak dibeli juga terbilang mahal. Karena selain tanah tersebut mudah untuk ditanami padi, lahan tersebut juga sangat strategis. Strategis karena tanah itu berada disebelah sungai irigasi dan berada ditepi jalan raya. Melihat keadaan seperti itu, beliau mensiasati dengan cara sistem tukar tanah. Beliau menukarkan tanah tersebut dengan tanah beliau yang berlokasi di wandanpuro. Dengan izin Tuhan Yang Maha Esa barter tanah tersebut tidak mengalami suatu kendala yang berarti. Maka, dengan segera tanah tersebut berganti hak milik menjadi milik KH. Anwar Nur.
Berita bahwa tanah tersebut telah menjadi milik KH. Anwar Nur dan akan digunakan sebagai pengembangan pondok pesantren ternyata didengar oleh banyak simpatisan lembaga An-Nur, lebih-lebih tokoh masyarakat sekitar. Mulailah berdatangan berbagai dukungan untuk segera memulai rencana itu. Tanah tersebut diserahkan kemudian kepada putra pertama beliau yang bernama KH. M. Badruddin.
Pada tahun 1979 dimulailah perintisan pondok pesantren yang kedua ini. Aliran sungai relatif lurus kearah barat hampir ke bibir tebing lalu berbelok ke selatan. Setelah itu berdirilah dua bangunan berdindingkan bambu anyaman yang sederhana. Dua bangunan ini oleh KH. M. Badruddin anwar dijadikan satu berukuran 7 x 11 meter. Inilah bangunan pertama sekaligus awal sejarah pondok pesantren Annur 2 yang kemudian diberi nama bangunan Matla`il Anwar.
Di Matla`il Anwar inilah KH. M. Badruddin anwar dan kedua adiknya yaitu Gus Qusyairi dan Gus Mudhoffar serta empat santrinya yang dibawa dari Putuk Rejo tinggal. Cara yang digunakan KH. M. Badruddin Anwar dalam mengenalkan pondok pesantren An-Nur 2 al-Murtadlo kepada masyarakat terbilang unik, yaitu dengan menyelenggarakan lomba layang-layang yang diikuti oleh segenap lapisan masyarakat Desa Bululawang dan sekitarnya. Dari lomba layang-layang yang dihelat kurang lebih selama satu bulan inilah masyarakat mulai mengetahui keberadaan pondok pesantren baru yang kemudian diberi nama Annur 2 Al Murtadlo.
Menghadapi Tantangan Zaman
Arus globalisasi membuat sedikit pergeseran dimensi publik akan kepercayaan terhadap pesantren. Pesantren yang hanya mengkaji ilmu agama saja akan tertinggal dari pesantren yang dapat mengkolaborisakan ilmu agama dengan pengetahuan umum yang mumpuni. Begitulah yang dirasakan KH. M. Badruddin Anwar sebagai pengasuh pesantren kala itu, hingga satu persatu lembaga pendidikan mulai didirikan oleh beliau. Dimulai dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) lalu Madrasah Aliyah (MA). Saat relevansi dari lembaga pendidikan sekolah yang bernaung payung kementerian agama dirasa mulai menurun maka pengasuh berinisiatif untuk membuat sekolah umum mulai dari tingkat dasar, pertama, dan selanjutnya tingkat atas. Hingga jadilah pesantren Annur menjadi pesantren yang dapat menggabungkan ilmu pengetahuan agama dengan sekolah umum sebagaimana diluar pesantren.
Pesantren Annur 2 dikenal dengan pesantren indah dengan bentuk bangunan dan rata tanah yang unik, lanscape berbukit. Selain itu ratusan jenis tumbuhan yang tertanam mulai dari tanaman kecil hingga yang besar menghiasi kanan kiri hingga ujung dari pesantren yang terletak di bagian selatan kota Malang tersebut.
Di satu sisi pariwisata agaknya bukanlah suatu tempat yang sulit kita temui lagi. Hampir di setiap penjuru daerah dapat kita temui tempat-tempat wisata. Ada yang menonjolkan keindahan alam natural semacam gunung, air terjun, bukit, atau pantai-pantai di hampir kebanyakan pesisir. Ada pula yang mengeksploitasi lahan kosong potensial yang kemudian “disulap” menjadi hutan buatan, kebun, taman dan sebagainya dengan dibumbui dengan pemandangan-pemandangan eksotis yang semakin menarik minat para traveler dan visitor. Dan beberapa tempat wisata di daerah kalangan menengah keatas berbasis wahana yang untuk menikmatinya harus merogoh saku lebih dalam lagi.
Di Malang misalnya, hampir di setiap daerah baik di kabupaten maupun di kota juga meliputi kota Batu semua memiliki tempat wisata yang tujuannya agar mayoritas masyarakat malang pada khususnya bisa mempunyai rasa saling memiliki akan tempat tinggalnya. Pun juga agar masyarakat luar malang baik yang dari dalam negeri maupun mancanegara dapat menikmati pula wana keindahan kota yang berjuluk kota dingin tersebut.
Tak mau tertinggal, pondok pesantren juga sangat relevan untuk menjadi destinasi wisata. Dengan bermodal keindahan pemandangan alam pesantren ditunjang dengan beberapa faktor internal dan eksternal, pondok pesantren Annur 2 Al Murtadlo melaju sebagai pesantren wisata dimana tujuannya adalah agar situasi santri untuk mengkaji segala macam ranah pembelajaran lebih nyaman dan kondusif. Juga untuk menarik minat dari para calon santri dan wali santri untuk memondokkan putranya di pesantren yang baru berdiri 40 tahun silam ini.
Berbagai macam wana wisata pun ditawarkan, mulai dari miniatur rumah nabi Muhammad S.A.W, Replika cincin Nabi dengan ukuran raksasa, rumah pohon, kebun binatang santri, taman qur’ani dan spot foto dengan background mural 3 dimensi murni karya santri-santri pondok pesantren. Selain itu masih banyak lagi intrik wisata yang terdapat di pesantren Annur 2 Al Murtadlo. Mulai dari yang berbasis keindahan alam, kebudayaan, dan edukasi.