Melampaui prediksi, ternyata sangat banyak yang berminat untuk membeli buku NYAI PUTHUT karya dari Mbah Yongki Irawan. Bahkan, beberapa dulur-dulur ada yang mau membantu menyebarkan dan menyampaikan komunikasi kepada guru-guru sekolah, mulai dari SMP/ Sederajat, SMA/ Sederajat dan perguruan tinggi di Malang Raya. Semoga, bisa tembus sebanyak 1.000 eksemplar. Semoga, juga bisa disebarkan di seluruh daerah di Jawa Timur. Bahkan, juga semoga bisa disebarluaskan ke seluruh daerah di Indonesia.
Buku NYAI PUTHUT karya Mbah Yongki Irawan, saat ini sudah terbit. Sudah bisa dipesan dan dibeli langsung. Untuk pemesanan dan pembelian, bisa langsung kontak ke nomer HP/ WA yang tertera dalam poster acara Launching Buku NYAI PUTHUT. Acara launching buku ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 April 2023, pukul 18.00-21.00 WIB, di Ruang Bioskop Studio lantai 5 Gedung MCC Kota Malang. Ini merupakan acara Tribute to Mbah Yongki Irawan, sekaligus menjadi wahana silaturahmi dan sarasehan bersama para budayawan Malang Raya dan Jawa Timur. Dalam acara ini, juga akan diisi dengan beberapa penampilan, apresiasi seni budaya dan performance art. Acara ini GRATIS & TERBUKA UNTUK UMUM.
Selama proses perencanaan, persiapan dan konsolidasi acara ini, yang diberi tema utama “SAMBUNG DULUR”, muncul bersemi gagasan untuk membangun sebuah Patembayan Nyai Puthut. Munculnya gagasan ini, disampaikan sebagai sebuah semangat bersama untuk membangun Ekosistem Kebudayaan di Malang Raya. Bukan hanya di Kota Malang. Gagasan ini juga terinspirasi dari semangat Mbah Yongki Irawan, yang semasa hidupnya selalu bersemangat untuk berkiprah dan berkarya, menghidupkan ekosistem kebudayaan di Malang Raya. Bersama Nyai Puthut, Mbah Yongki Irawan telah menjelajah hampir di seluruh pelosok Malang Raya. Menyentuh, mengedukasi dan menginspirasi, di berbagai titik-titik dan kantong-kantong kebudayaan di Malang Raya.
Gagasan Patembayan Nyai Puthut ini, juga sudah disampaikan secara langsung kepada keluarga Mbah Yongki Irawan. Karena dua orang putra dari Mbah Yongki Irawan, yakni Dipo dan Agung, juga terlibat aktif dalam perencanaan dan konsolidasi untuk acara SAMBUNG DULUR: Tribute to Mbah Yongki Irawan. Semangat Patembayan Nyai Puthut ini, bukan hanya sekedar melestarikan warisan permainan tradisional Nayi Puthut yang selama ini disebarkan oleh Mbah Yongki Irawan. Lebih jauh dari itu, menurut Dwi Cahyono, Patembayan Nyai Puthut ini ke depan juga harus melestarikan berbagai bentuk permainan tradisional yang ada di Malang Raya. Dwi Cahyono juga akan berusaha untuk menyambungkan Patembayan Nyai Puthut ini dengan Museum Pendidikan Kota Malang. Terutama dalam berbagai upaya kerja bersama untuk melestarikan berbagai permainan tradisional di Kota Malang.
Sedangkan menurut Nasai Sabrang Panuluh, Patembayan Nyai Puthut ini juga harus mempunyai semangat untuk membangun serta mengembangkan Seni Pertunjukan Budaya dan Tradisi Lokal di Malang Raya. Misal, Seni Pertunjukan Wayang Topeng di Malang Raya. Nasai Sabrang Panuluh juga menyodorkan gagasan untuk menggelar event GEBYAK AGUNG TOPENG MALANG. Event ini diproyeksikan menjadi Gelaran Wayang Topeng Malang Termegah Sedunia. Yang rencananya akan digelar pada akhir bulan Agustus 2023. Dalam rangka ikut merayakan HUT Kemerdekaan NKRI. Yang terlibat di dalam gelaran event ini diperkirakan sebanyak 50-60 orang pelaku Seni Pertunjukan Wayang Topeng. Mulai dari yang berusia 12 tahun sampai seniman wayang topeng sepuh yang berusia di atas 70 tahun. Artinya, akan ada sebanyak 3 generasi pelaku wayang topeng se-Malang Raya, yang akan ikut berpartisipasi dalam gelaran event GEBYAK AGUNG TOPENG MALANG.
Dwi Cahyono dan Gedeon, menyampaikan bahwa dalam gelaran event ini nantinya, harus diperkuat sisi dokumentasinya. Dibuat mulai dari segmen penari perorangan, sekuel wayang topeng, hingga total dokumentasi seni pertunjukan nantinya. Sehingga, bisa dihasilkan referensi, narasi dan literasi yang sangat kuat, berakar dan bisa dipertanggung jawabkan, untuk dijadikan bahan pengajaran dan pendidikan bagi seluruh warga Malang Raya. Hasil dari keseluruhan dokumentasi tersebut, juga akan dijadikan bahan rujukan dari berbagai pihak, serta bagi generasi yang akan datang. Hal ini berarti gagasan yang ditawarkan oleh Nasai Sabrang Panuluh, harus dijadikan sebuah momentum yang dimiliki bersama, untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan siapa saja, dalam upaya pelestarian, pembangunan dan pengembangan Seni Pertunjukan Wayang Topeng Malang. Hingga bisa dijadikan dokumentasi yang berkelas dunia. Itulah kenapa kita semuanya mendorong gagasan dari Nasai Sabrang Panuluh ini, sebagai sebuah event kolosal Seni Pertunjukan Wayang Topeng Termegah Sedunia.
Penggerak dari gagasan event GEBYAK AGUNG WAYANG TOPENG ini adalah Patembayan Nayi Puthut. Dana operasional awalnya, diperoleh dari bagi hasil penjualan buku NYAI PUTHUT karya Mbah Yongki Irawan. Pihak keluarga dari Mbah Yongki Irawan ini, sudah menyetujuinya. Bahkan juga akan terlibat langsung dalam Patembayan Nyai Puthut. Seluruh hasil yang diperoleh dari event GEBYAK AGUNG WAYANG TOPENG MALANG ini, akan diberikan kepada para pelaku Seni Pertunjukan Wayang Topeng se-Malang Raya. Diutamakan akan diberikan kepada Para Seniman Sepuh Wayng Topeng Malang. Kemudian diberikan untuk pengembangan sanggar-sanggar Tari Topeng di Malang Raya.
Nasai Sabrang Panuluh sangat perlu untuk didukung, dibantu, diperkuat dan difasilitasi. Agar benar-benar bisa mewujudkan gagasan event GEBYAK AGUNG TOPENG MALANG. Yang akan menjadi sebuah sajian Seni Pertunjukan Kolosal Wayang Topeng Malang Termegah Sedunia. Lokasinya sudah tersedia, peralatan dan perlengkapan pendukungnya, sudah mulai dikumpulkan dan disediakan. Tetapi masih sangat membutuhkan berbagai bentuk dukungan, bantuan dan fasilitasi. Gelaran event ini bukan ditujukan untuk Nasai Sabrang Panuluh. Gelaran event ini dipersembahkan kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama warga Malang Raya. Seluruh hasilnya akan diberikan langsung kepada para pelaku Seni Pertunjukan Wayang Topeng Malang di Malang Raya. Terutama diberikan kepada Para Seniman Sepuh Wayang Topeng Malang di Malang Raya dan sanggar-sanggar tari topeng se-Malang Raya.
Saya sangat yakin, bahwa Nasai Sabrang Panuluh tidak sendirian. Dia mempunyai banyak teman, sahabat, dulur-dulur dan Para Leluhur yang pasti selalu mendukung, membantu, memperkuat dan menolongnya. Yakin, Nasai Sabrang Panuluh tidak akan pernah sendirian. Nasai Sabrang Panuluh pasti mampu menjadi Pemimpin dalam menggerakkan kiprah-kiprah dan karya-karya dari Patembayan Nyai Puthut ke depan. Terutama untuk membangun ekosistem kebudayaan di Malang Raya. Selama ini, Nasai Sabrang Panuluh sudah mampu membuktikan diri, ketulusan, konsistensi, komitmen dan dedikasinya dalam Pergerakan Kebudayaan & Seni Pertunjukan Wayang Topeng Malang. Mari, kita bersama-sama mendukung, membantu, memperkuat dan memfasilitasi Nasai Sabrang Panuluh dalam memimpin Patembayan Nyai Puthut.
Ditulis oleh:
Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES
Insan Pelestari Tosan Aji Nusantara
Koordinator Parekraf Indonesia
Salam Budaya!
Berikut link dan QR Code pemesanan Buku NYAI PUTHUT Karya Mbah Yongki Irawan.
Dipersembahkan oleh:
Patembayan Nyai Puthut & MNC Publishing.
Terima Kasih.