Kota Malang, SeputarMalang.Com – Forum rembuk PCNU Kota Malang yang dilaksanakan setiap hari Senin melakukan kajian terkait isu-isu sosial yang terjadi di Kota Malang. Forum rembuk kali ini (Senin, 4/3/2024) dilaksanakan di kantor PCNU Kota Malang, Jalan KH Hasyim Asy’ari 21 diikuti oleh beberapa pengurus harian dan lembaga.
Dalam pernyataan resminya, Wakil Ketua PCNU Kota Malang H. Khairul Anwar menyampaikan forum rembuk mingguan ini bertujuan untuk merespons serta mencari solusi dari masalah-masalah sosial terutama .
“Forum ini agar NU betul-betul hadir di tengah masyarakat dan dapat memberikan kemaslahatan bagi warga NU khususnya dan bagi masyarakat Kota Malang pada umumnya,” tegas wartawan senior tersebut.
Menurutnya, forum kali ini mengajak warga NU Kota Malang untuk terlibat aktif dalam menjaga kondusivitas menjelang bulan suci Ramadhan. Pihaknya juga menyebut, PCNU juga menghimbau Pemerintah Kota Malang, menjelang bulan suci Ramadlan tahun ini agar menggelar operasi pasar dan memantau secara rutin harga-harga kebutuhan pokok.
“Stabilitas harga pokok sangat penting bagi masyarakat agar dapat menjalani ibadah puasa secara lebih khusyuk dan khidmat. Terutama bagi warga NU yang sangat banyak tentu akan mendapatkan imbas langsung dari melambungnya harga-harga pokok tersebut,” imbuh Anwar.
Wakil Ketua PCNU Kota Malang yang lain Dr. Mohammad Mahpur menambahkan bahwa Pemerintah Kota Malang dihimbau agar dapat memaksimalkan program Warung Tekan Inflasi yang dulu pernah diluncurkan.
“Program tersebut dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Kami melihat ada potensi yang sangat baik dal menekan harga kebutuhan pokok yang terus melambung,” tandas Dosen UIN Maliki Malang tersebut.
Satu lagi, imbuh Mahpur, PCNU Kota Malang mengajak masyarakat terutama warga NU agar bersama-sama menjaga ketenteraman dan kondusivitas sosial menjelang bulan suci Ramadhan.
“Masyarakat harus tetap kondusif meskipun baru melaksanakan pesta demokrasi dan tidak perlu ada kekerasan di ruang publik atas nama agama dengan saling menghormati hak hidup, hak ekonomi, dan hak beragama,” tegas pria asal Tulungagung itu.