Surabaya, SeputarMalang.Com – Kader Tim Penggerak (TP) PKK merupakan ujung tombak dalam menciptakan generasi berkualitas. Kader TP PKK bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga mengetahui persis kondisi di lapangan. Alasannya adalah Kader PKK kepanjangan tangan dari pemerintah dalam melaksanakan semua program-progam, salah satunya adalah perhatian terhadap anak
Demikian disampaikan Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si Ketua TP PKK Jatim, saat Pembukaan Orientasi Kader Taman Posyandu Tentang Perlindungan Anak Di Jawa Timur 2017 di Hotel Arya, Surabaya, Selasa (11/7/2017).
Ketua TP PKK Jatim mengharapkanPKK untuk selalu konsen terhadap terciptanya anak yang berkualitas. Hal itu disebabkan anak merupakan amanah dari Tuhan yang harus dijaga. Sehingga, anak harus dididik secara serius. Oleh sebab itu, peran Kader PKK sangat besar karena menjadi ujung tombak dalam mengimplementasikan program-program TP PKK. “Kebijakan yang menentukan adalah pemerintah, tapi yang tau kondisi di lapangan adalah para Kader PKK,” jelas Bude Karwo sapaan akrab Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si.
Perkembangan Posyandu meningkat setiap tahunnya. Sejak dicanangkan pada tahun 2012, Posyandu mengalami kemajuan signifikan, salah satunya dari jumlahnya. Pada awalnya ditargetkan ada sekitar 10 ribu Taman Posyandu. Sampai saat ini, jumlahnya melebihi target sebanyak 12.227 Taman Posyandu. “Saat ini bukan kuantitasnya yang menjadi perhatian, tapi kualitas harus terus diperbaiki demi menciptakan anak yang berkualitas,” ungkapnya.
Perbaikan kualitas Taman Posyandu bertujuan menjadikan Jatim menjadi harapan baru bagi Indonesia. Khususnya dalam hal terciptanya anak yang berkualitas, generasi cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Nantinya Taman Posyandu dikembangkan menjadi entry point bagi semua program untuk anak
tumbuh kembang anak dikelompokkan menjadi lima yaitu kelompok bayi dimana usia 0 – 11 bulan, balitas dimana usia 1 – 5 tahun, pra sekolah untuk usia 5 – 6 tahun, anak usia sekolah untuk 7 – 18 tahun dan remaja untuk usia 10 – 18 tahun. “Dari setiap kategori memiliki fase kehidupan dan cara asuh yang berbeda. Semua tingkatan memiliki stressing yang berbeda-beda. Poin itulah yang wajib dimiliki oleh para orang tua,”ujar Bude Karwo.