Kota Malang, SeputarMalang.Com – Beberapa anggota KEK (Komite Ekonomi Kreatif) Kota Malang, Rabu (29/12/2021) mengadakan acara begandring di Kedai Saptawikrama Bantaran Indah No. 18 Kota Malang. Selama empat jam, banyak hal yang dibahas secara serius ala Arek Malang. Mulai membahas Malang Creative Center (MCC), Kayu Tangan Heritage, Road Map Ekonomi Kreatif, Planning Big Data Base untuk memperkuat Go To The Future of Kota Malang Smart City, Kanonisasi Osiker.com dan lain-lainnya.

Hadir dalam acara begandring tersebut diantaranya adalah Sailendra (Kepala Diskopindag Kota Malang), Mbak Niska (Diskopindag Kota Malang), Vicky (Malang Creative Fusion/ MCF), Djatmiko Wak Jo (Ketua Komite Kebudayaan/ K3M Kota Malang), Bobby The Moon (Ketua Dewan Kesenian Kota Malang/ DKM), Dadik Chang Merah (UTERO), Taufiq Hotbottles (Podcast Naik Angkot), Leo Tani Maju, Faris Montis Youtuber, Amar Alphabet (Profile Image), dan masih banyak yang lainnya.
Semua hal yang sedang dibahas, dibedah dengan menggunakan metode “Lima Sudut Perspektif”, yaitu: Regulasi, Aktivasi, Empowerment, Agitasi dan Konservasi. Tentu saja, pasti terjadi saling silang pemikiran yang sangat tajam. Tapi hal tersebut tidak dipandang sebagai upaya untuk saling memuaskan ego masing-masing. Tapi justru dipandang sebagai sebuah upaya untuk melahirkan, merancang dan merangkai solusi-solusi yang revolusioner guna membangun masa depan Kota Malang melalui Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kota Malang.
Memang tujuan utama dari acara begandring tersebut tidak untuk menghasilkan keputusan atau kesepakatan bersama. Tapi setidaknya merupakan sebuah upaya “saling setem” dan menyamakan frekwensi, untuk komitmen bekerja bersama-sama membangun Kota Malang melalui Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kota Malang. Selain itu, acara begandring juga bisa memperkuat rumusan skema kolaborasi, sinergi dan akselerasi yang hendak dijalankan ke depannya. Sambil “memaksa” untuk menurunkan ego dan mengabaikan kepentingan individu/ pribadi masing-masing. Fokus utamanya adalah membangun Kota Malang bersama-sama melalui penguatan berbagai daya dukung Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kota Malang.
Ke depan, arus digitalisasi pada semua bidang kehidupan dipastikan semakin kuat dan pesat. Ini memang sudah menjadi gelombang jaman. Tidak ada satupun entitas yang sanggup menahan laju kepesatan arus perubahan jaman. Bahkan siapapun yang yang tidak bisa berselancar di arus perubahan jaman tersebut, pasti habis digilas dan sirna. Disrupsi-disrupsi semakin cepat bermunculan, bagai mengalahkan munculnya cendawan di musim hujan. Tata kehidupan, tata kelola pemerintahan, tata manajemen organisasi, tata usaha/ ekonomi, tata relasi sosial, tata pendidikan dan tata dinamika berkebudayaan, semua landskapnya berubah secara disruptif. Dengan menyadari semuanya tersebut, kita tentu sangat membutuhkan solusi-solusi yang inovatif, progresif dan revolusioner. Bahkan solusi paling disruptif sekalipun, harus segera kita rumuskan dan kerjakan bersama-sama.
Misalanya, apa yang disampaikan oleh Djatmiko Wak Jo, sebagai Ketua Komite Kebudayaan Kota Malang (K3M), yang menyampaikan satu pemikiran sederhana namun sangat strategis untuk membangun masa depan Kota Malang lebih “Berseni & Berkebudayaan”. Pemikirannya adalah: Bagaimana nasib (baca: peran pasif atau aktif) masa depan seniman dan budayawan di Kota Malang dikaji dengan menggunakan metode “Lima Sudut Perspektif”, yaitu: Regulasi, Aktivasi, Empowerment, Agitasi dan Konservasi? Dalam hal ini, Djatmiko Wak Jo juga memproyeksikan pemikirannya dengan Locus Sanctuary pada Kayu Tangan Heritage dan Malang Creative Center (MCC). Serta mengarahkannya pada Kanonisasi Osiker.com sebagai Big Data Base Seniman dan Budayawan, baik melalui akun Private/ Incognito maupun All In Group.
Ternyata, acara begandring selama empat jam ini, tidak cukup untuk membahas semuanya secara lebih detail dan mendalam. Acara begandring harus terpaksa diakhiri pukul 19.15 WIB, karena hendak nobar Final AFF Timnas Indonesia vs Thailand. Memang, ke depan masih sangat dibutuhkan acara begandring yang bisa langsung dihadiri oleh Kepala Dinas/ OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, serta mengundang para Think Thanker dan Agregator. No Leader, Just Together!