Jika membaca berbagai indikator perekonomian saat ini, baik mulai skala Kota/ Kabupaten, Provinsi, Nasional hingga Internasional, menunjukkan gambaran bahwa perekonomian sedang melambat menuju penurunan. Lebih dari sekedar stagnasi. Daya beli masyarakat menurun. Kepercayaan investor menurun. Dan lain-lainnya yang memberikan betapa semakin suramnya perkembangan dan kemajuan perekonomian saat ini. Intinya, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Begitu juga di Indonesia, yang semakin hari kita disuguhi berbagai kabar, informasi dan pemberitaan yang semakin menunjukkan tren negativitas semakin berkembang. Korupsi, kriminalitas, kriminalisasi, dan berbagai hal negatif terus hadir bergelombang membanjiri ruang-ruang publik melalui media massa secara vulgar. Hal ini, semakin memunculkan kewaspadaan dan kesadaran kita semuanya, bahwa Negara Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Lantas, apakah kita hanya akan berdiam diri saja? Menunggu bantuan dari siapa? Mengharapkan kepedulian dari mana? Menanti keajaiban akan datang tiba-tiba?
Pada skala Kota Malang, kita bisa membaca bersama-sama. Bahwa Kota Malang dengan segenap potensi talenta sumber daya manusia yang luar biasa, kreatif, inisiatif dan partisipasinya untuk membangun kotanya. Di Kota Malang terdapat lebih dari 50 Perguruan Tinggi dan Akademisi. Termasuk Institut dan Lembaga Pelatihan Keprofesian. Artinya, ada banyak talenta sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Termasuk keberadaan Gedung Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat aktivitas ekonomi kreatif. Semakin menegaskan bahwa Kota Malang adalah gudangnya talenta sumber daya manusia kreatif, inovatif dan berkualitas tinggi.
Jika kita melihat sampai ke akar rumput, justru sangat banyak talenta sumber daya manusia yang luar biasa kreatif dan inovatif. Beberapa membentuk komunitas atau organisasi. Baik berbasiskan hobi/ minat, profesi, proyek, ataupun benang merah lainnya. Yang sering kali pergerakan mereka sangat otonom dan mandiri. Atau independen. Bahkan jauh dari kolaborasi dengan Pemkot Malang. Akar rumput talenta sumber daya manusia ini, tersebar dan berpencar di berbagai titik-titik kreativitas di Kota Malang. Ada di dalam studio kreatif, cafe, co-working space dan creative hub lainnya.
Jika Pemkot Malang mempunyai kejelian dalam melihat potensi titik-titik akar rumput yang berkualitas dan berdaya saing tinggi ini, maka bisa dipastikan Pemkot Malang mampu mendapatkan beragam solusi dalam berbagai program kerja pembangunan daerah Kota Malang. Akar rumput inilah yang bersentuhan dan hidup langsung bersama denyut nadi seluruh warga Kota Malang. Akar rumput inilah yang sering kali menjadi aliran darah yang mengaliri dan memompa denyut nadi kehidupan masyarakat.
Berbagai keunikan, autentisitas dan daya kreasi yang dimiliki oleh segenap akar rumput di Kota Malang, sering kali melahirkan solusi dan inovasi yang sangat berguna bagi masyarakat Kota Malang. Namun sayangnya, itu semuanya masih belum bisa ditangkap, ditampung dan dikolaborasikan oleh Pemkot Malang. Coba kita bayangkan, seandainya seluruh potensi akar rumput ini mampu diharmonisasi dan diorkestrasi oleh Pemkot Malang? Betapa sangat luar biasanya daya dorong pembangunan daerah Kota Malang dalam berbagai bidang kehidupan masyarakatnya.
Sebagai salah satu contoh, kita bisa membaca dan mengambil pelajaran bersama dari munculnya inisiatif akar rumput untuk membangun Kawasan Madyopuro Mangano. Yang benar-benar muncul dari bawah. Digerakkan dan diperjuangkan oleh akar rumput dari berbagai latar belakang kapasitas masing-masing. Menawarkan alternatif pembangunan Wajah Baru Pintu Masuk Kota Malang. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan Pintu Masuk Tol Madyopuro, Terminal Madyopuro, Velodrome, Lahan Perkemahan Madyopuro, Lapangan Sport Tourism, Wisata Religi Ki Ageng Gribig, dan segenap potensi yang sudah ada di Kawasan Kelurahan Madyopuro Kota Malang. Yang mencoba menawarkan format masa depan Epicentrum Baru Kota Malang.
Inisiatif akar rumput yang mengangkat pembangunan Kawasan Madyopuro Mangano tersebut, merupakan bukti konkret bahwa akar rumput mampu menjadi solusi, inovasi dan terobosan percepatan pembangunan Kota Malang. Sebuah gerakan akar rumput yang bisa memberikan akselerasi daya dorong pembangunan Kota Malang yang benar-benar berakar kuat, menghidupi dan sesuai dengan aspirasi hajat hidup kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Malang. Jadi sangat jelas, bahwa membangun Kawasan Madyopuro Mangano, bukan hanya untuk warga Madyopuro saja. Tetapi untuk membangun masa depan Kota Malang lebih Mbois Berkelas!
Namun sangat perlu kita waspadai bersama. Sering kali, inisiatif dan pergerakan dari akar rumput, dalam berpartisipasi membangun Kota Malang, lebih sering dibonsai atau bahkan dikalahkan oleh kekuatan pemilik modal (Kapitalis). Sehingga, akar rumput dan masyarakat hanya akan menjadi penonton di rumahnya sendiri. Mereka menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Mereka tidak bisa menjadi Tuan Rumah Yang Baik, hanya karena dikalahkan oleh kekuatan pemilik modal. Di sinilah pentingnya keberpihakan dari Pemkot Malang. Jelas, Pemkot Malang harus berpihak pada kepentingan dan hajat hidup masyarakatnya. Jelas, Pemkot Malang harus mampu menjadi Pelayan Yang Baik bagi seluruh warganya. Jangan sampai, Pemkot Malang hanya melayani kepentingan pada pemilik modal dan kekuasaan.
Inisiatif akar rumput yang mengangkat pembangunan Kawasan Madyopuro Mangano ini, mulai awal digerakkan, diperjuangkan dan dikawal oleh Kelompok Kerja Masyarakat (POKJAMAS) Madyopuro. Sehingga, harapannya akar rumput bersama seluruh masyarakat Kota Malang, benar-benar mampu menjadi Tuan Rumah Yang Baik. Tidak hanya sekedar menjadi penonton di rumahnya sendiri. Tidak dikalahkan oleh kekuatan dan kekuasaan para pemilik modal. Masyarakat harus lebih diutamakan hajat hidupnya. Masyarakat tidak boleh di pinggiran atau diabaikan.
Meskipun harus diakui, bahwa untuk bisa membangun dan mewujudkan Kawasan Madyopuro Mangano, sangat dibutuhkan modal yang besar. Namun, bukan berarti modal tersebut lantas menjadi penguasa dan mendominasi Kawasan Madyopuro Mangano. Harus kita pastikan bersama, bahwa yang sedang kita bangun adalah kemakmuran dan kesejahteraan seluruh warga Kota Malang. Bukan untuk kepentingan pribadi, golongan ataupun sekelompok orang saja. Inilah peran strategis POKJAMAS Madyopuro sebagai Perkumpulan Akar Rumput yang hadir menjadi solusi dalam membangun masa depan Kota Malang lebih Mbois Berkelas!
Jadi, kita semuanya bisa semakin jelas. Bahwa sesungguhnya akar rumput mempunyai potensi, kekuatan dan daya kreasi untuk menjadi solusi pembangunan daerah Kota Malang. Apalagi pada masa-masa perekonomian yang semakin sulit bagi semuanya saat ini. Kerja Bhakti dan Gotong Royong yang dilakukan oleh kekuatan akar rumput, bisa menjadi energi berdaya ledak sangat tinggi, jika kita bisa sangat optimal mengelolanya. Kata kuncinya adalah Mengelola Kekuatan Akar Rumput. Bukan sekedar memanfaatkan akar rumput untuk kepentingan sesaat atau jangka pendek. Tapi benar-benar mengelolanya untuk kerja-kerja strategis jangka menengah dan panjang, dalam berbagai bidang pembangunan daerah Kota Malang.
Vivat Societas!
Ubi Societas Ibi ius.
——
Andik Chandra
Anggota POKJAMAS Madyopuro