Seputar Malang
  • Beranda
  • Balaikota
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Hotel dan Resto
  • Tentang
No Result
View All Result
Seputar Malang
  • Beranda
  • Balaikota
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Hotel dan Resto
  • Tentang
No Result
View All Result
Seputar Malang
No Result
View All Result
Home Opini

Ya Cholil, Ya Dhuyuf al-Rahman

Ahmad Inung by Ahmad Inung
5 Juli 2023
A A
0
Gus Yaqut

Gus Yaqut

0
SHARES
13
VIEWS
Bagi di WhatsappBagi di Facebook

SeputarMalang.Com – Video itu hanya berdurasi beberapa detik. Tampak di dalamnya wajah Gus Menteri, Yaqut Cholil Qoumas, berpakaian petugas haji. Wajahnya tampak gusar. Kekesalannya tak bisa ditutupi. Beberapa detik kemudian, suara baritonnya keluar, “Gak usah bicara kompensasi dengan kami. Kita gak butuh kompensasi.”

Itu adalah gelegar Guntur. Tuntutan yang keluar dari bibir dari seorang yang hatinya dipenuhi kemarahan adalah guruh yang muncul di langit kelam. Tak ada yang bisa diharapkan selain tumpahnya hujan yang akan menjadi banjir. Tahukah kalian kekuatan air yang telah menjadi banjir? Tembok sekokoh apa yang bisa menahannya?

Sebuah tuntutan yang tidak lagi mau menerima kompensasi adalah sebuah kemutlakan. Tak ada tawar menawar. Semua harus dipenuhi. Tidak ada alasan pengurangan. Tidak juga alasan penundaan. Semua harus menepati janji.  “Bukan nanti! Sekarang!” Begitulah gelegarnya.

Tampak semua wajah meriut. Suara-suara tercekat di tenggorokan, harus dikeluarkan ataukah ditelan kembali?

*

Itu adalah short video yang saat ini sedang viral tentang kemarahan Gus Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, kepada penyedia layanan jamaah haji Indonesia. Mungkin banyak yang tidak tahu, apa yang terjadi di balik kemarahan itu.

Gus Yaqut
Gus Yaqut

Mungkin banyak dari Anda membatin, bukankah itu merendahkan marwah seorang menteri? Mengapa dia tidak menjaga citranya sebagai menteri sehingga menumpahkan kemarahannya di depan orang-orang yang “gak level” dengannya?

Dalam berbagai kesempatan, Gus Men menasihati kami, “Jangan letakkan martabat di atas jabatan”. Baginya, martabat seseorang sama sekali tidak ditentukan dari jabatannya. Dengan jabatan, mungkin seseorang akan dihormati, bahkan kakinya dijilati oleh orang-orang di sekitarnya. Tapi apakah dengan sendirinya dia manusia terhormat? Belum tentu. Kehormatan seseorang ditentukan dari tindakannya, bukan jabatannya. Jabatan seseorang akan menjadi kehormatan bagi orang tersebut jika dia menjalankan fungsi jabatannya dengan profesional dan amanah.

Dalam menyiapkan haji tahun ini, Gus Menteri berkali-kali langsung terbang ke Arab Saudi. Bukannya dia tidak percaya dengan para pejabat bawahannya yang mengurusi bidang ini. Besarnya harapan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan haji berjalan baik, para dhuyuf al-rahman (tamu Allah) terlayani dengan memuaskan, membuatnya tidak bisa melepaskan begitu saja persiapan haji. Dia mengerahkan hampir seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memastikan seluruh pelaksanaan haji tahun ini berjalan baik.

Ketika dia langsung turun ke lapangan memimpin anak buahnya melakukan persiapan haji, dia tahu secara langsung bahwa haji tidak semata-mata ibadah. Bagi para dhuyuf al-rahman, haji adalah sebuah panggilan Allah. Berangkat haji adalah ibadah kesempurnaan. Nilainya tak bisa dinyatakan dengan kata-kata. Tapi bagi para pelaku bisnis, pelaksanaan haji bisa jadi hanya urusan keuntungan ekonomi.

Menghadapi hal seperti ini bukan perkara mudah. Itulah yang membuat Gus Men sejak awal langsung mendampingi anak buahnya. Dalam melakukan ini, dia langsung menghadapi berbagai tekanan, paksaan, dan alotnya negosiasi.

Ketika menjadi petugas haji, saya masih ingat pesan yang terus-menerus disampaikan. “Jamaah haji yang ada di Tanah Suci ini anggaplah mereka ibu kita, bapak kita, saudara kita, adik kita, kakak kita, sehingga secara total kita bisa memberikan pelayanan kepada mereka dengan baik.” Kepada para petugas haji, sejak awal dia menegaskan bahwa dia tidak akan ragu memulangkan petugas yang tidak bisa bekerja baik dalam melayani para tamu Allah.

Apakah hasilnya sempurnya? Tidak. Tidak akan ada hasil sempurna sekuat apapun kita telah bekerja. Tapi hidup ini pilihan. Di depan kita selalu tersedia tiga pilihan. Pertama, menyepi di gua, tinggalkan segala urusan. Jika ini yang kita pilih, tangan kita tetap bersih. Bahkan mungkin tak ada sebutir debu pun yang mengotori kita. Apapun yang terjadi, tak akan ada orang yang menilai kita.

Kedua, menjadi penonton di pinggir gelanggang. Membiarkan orang lain mengambil tanggung jawab dalam permainan. Kalau kita memilih peran ini, kita bebas bersorak sorai, memuji, bahkan mengolok. Apapun kata penonton, penonton “tak pernah salah”. Tapi kita hanyalah penonton, bukan pemain yang menentukan permainan.

Ketiga, memanggul mandat dan mengambil peran. Jika kita memilih sebagai pemanggul mandat dan pengambil peran, maka mari lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Tidak perlu berharap pujian. Yang melihat kita tak selamanya berharap kita berhasil. Di luar sana, selalu ada orang-orang yang menunggu kesalahan kita. Mereka melihat kita bukan untuk memberi dukungan, tapi mencari waktu untuk mengolok, mencela, dan memaki.

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air, wahai dhuyuf al-rahman (Tamu Allah). Kalian telah menyempurnakan Islam kalian. Berhaji adalah peneguhan tauhid. Berhaji adalah menapaktilasi kehidupan Bapak Tauhid kita, Nabiyullah Ibrahim, sang Cholilurrahman (Kekasih Allah).[]

Tags: Gus YaqutIbadah Haji
SendShareShare
Ahmad Inung

Ahmad Inung

Related Posts

Pramuka Day
Opini

Hari Pramuka: Menyemai Benih Kepemimpinan Masa Depan

by Syahiduz Zaman
14 Agustus 2023
29
Meme Tingkat Kesulitan Matematika di Setiap Jenjang Pendidikan (Foto: Reddit.com)
Opini

Tandon Air dan Teori Maslow

by Syahiduz Zaman
7 Agustus 2023
42
Resolusi Jihad
Opini

Keberhasilan Resolusi Jihad

by Syahiduz Zaman
3 Agustus 2023
31
Topeng dan Tahta
Balaikota

Lengser Keprabon

by Wahyu Eko Setiawan
2 Agustus 2023
28
Mengasah Instuisi Orangtua
Opini

Mengasah Intuisi Orang Tua dalam Mengasuh Anak

by Syahiduz Zaman
28 Juli 2023
30

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

RDD #11 Masjid CahyaningAti: Ritual Berbagi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H

Peringati Maulid Nabi, Masjid CahyaningAti Adakan Donor Darah

22 September 2023
23
Sesi Foto Bersama pada Workshop “Peningkatan Kompetensi Pendidik Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Kab. Malang”

1.131 Guru KKG PAI Kab. Malang Ikuti Workshop Peningkatan Kompetensi Pendidik

14 September 2023
173
Pramuka Day

Hari Pramuka: Menyemai Benih Kepemimpinan Masa Depan

14 Agustus 2023
29
2nd International Conference on Human Sciences and Civilisations (ICHSC 2023)

Pascasarjana Unira Malang Sukses Membangun Jejaring Internasional untuk Elaborasi Keilmuan

10 Agustus 2023
63
Suasana Nobar Festival Video Sinematik Desa KKNT Unira Malanga

Festival Video Sinematik Desa Blaarkan Penutupan KKNT Genap 2023 Unira Malang

10 Agustus 2023
75

Browse by Category

  • Agenda Kampus
  • Agenda Sekolah
  • Balaikota
  • Batu
  • Berita Kampus
  • Berita Sekolah
  • Bisnis
  • Blok
  • Blok Premium A
  • Blok Slider
  • Ekonomi
  • Hotel dan Resto
  • Jatim
  • Kab Malang
  • Kota Malang
  • Lifestyle
  • MCC
  • Nasional
  • Objek Wisata
  • Opini
  • Pelayanan Publik
  • Pendidikan
  • Pendopo
  • Perbankan
  • Pilihan Redaksi
  • Properti
  • Seni Budaya
  • Seputar Halokes
  • Seputar Inklusi
  • Seputar Kampus
  • Sosok
  • Sports
  • Travel
  • Wisata
  • World
Seputar Malang

Situs Informasi dan Berita Seputar Malang Raya

© 2022 Seputar Malang - Mengawal Bhumi Arema

No Result
View All Result
  • Home

© 2022 Seputar Malang - Mengawal Bhumi Arema